Perhatikan
Gambar 2.12, yang menggambarkan keragaman agama di Indonesia. Masyarakat
Indonesia dikenal sebagai masyarakat religius. Beberapa agama dan kepercayaan
dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga memiliki banyak
suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya atau adat istiadat.
Kondisi geografs dan sosial Indonesia juga memengaruhi berbagai kegiatan
ekonomi masyarakat. Karena itu kita dapat menemukan berbagai pekerjaan
masyarakat Indonesia di berbagai tempat.
Kekayaan
dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan, dan
lain-lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural. Kata
“plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan
“pluralitas” berarti kemajemukan. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti
yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.
Selain
istilah pluralitas, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan dengan
keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal dari kata multi yang
berarti banyak (lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan. Masyarakat
multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan.
Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber
nilai bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya.
Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan
integrasi sosial masyarakatnya.
1. Perbedaan Agama
Apakah
kalian menemukan berbagai macam agama di lingkungan tempat tinggalmu? Pernahkah
kalian mengamati pemeluk agama lain yang sedang melaksanakan upacara keagamaan?
Tentu kalian banyak menemukan banyak perbedaan. Kalian mungkin merasa asing
dengan upacara persembahyangan agama yang berbeda dengan agama yang kalian
peluk. Hal ini wajar karena setiap agama memiliki tuntunan dalam melaksanakan
persembahyangan atau upacara keagamaan.
Setiap
agama memiliki tuntunan cara persembahyangan yang berbeda. Kalian perlu
mengetahui bagaimana setiap umat beragama memiliki tempat ibadah dan
melaksanakan kegiatan upacara keagamaan atau persembahyangan. Mengapa kita
perlu memahami berbagai kegiatan ibadah agama selain yang kalian anut?
Hal
ini sangat penting agar dalam diri kita tumbuh sikap saling memahami dan
menghargai atau bertoleransi. Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan
salat Idulftri di lapangan, umat beragama lain perlu memahami bahwa kegiatan di
lapangan tersebut merupakan upacara keagamaan/persembahyangan. Tentu saja,
hanya pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat Idulftri. Namun
demikian, pemeluk agama lain membantu menciptakan suasana agar salat
berlangsung aman dan nyaman. Toleransi dalam beragama bukan berarti kita
mencampuradukkan ajaran agama, tetapi saling menghormati dan membantu
menciptakan keamanan dan kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah.
a. Agama Islam
Pada
saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat
Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk Indonesia
beragama Islam. Kalian tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII, yang
mengisahkan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Agama
Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad VII yang kemudian
diikuti perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Sebelum
kedatangan Islam di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan Buddha sejak
sekitar abad IV M.
Apabila
kalian bukan beragama Islam, kalian perlu memahami berbagai hari penting yang
sering diperingati pemeluk Islam. Hal ini bukan untuk tujuan membandingkan
antaragama, tetapi supaya kita dapat membantu kelancaran kegiatan agama lain.
Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahun seperti
hari raya Idulftri dan hari raya Iduladha. Hari Jumat juga merupakan hari
penting bagi umat Islam. Pada hari Jumat semua laki-laki wajib melaksanakan
ibadah salat Jumat secara berjamaah di masjid. Selain itu umat Islam juga
memiliki beberapa hari penting yang selalu diperingati, seperti hari raya tahun
baru hijrah, hari kelahiran maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari turunnya wahyu
Al-Qur’an.
b. Agama Kristen Protestan
Kristen
Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC) sekitar
abad XVI. Pada abad XX, Kristen Protestan berkembang dengan sangat pesat, yang
ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di
Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan
Jawa.
c. Agama Kristen Katolik
Ada
pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen Katolik telah masuk ke Indonesia
tepatnya di Sumatra Utara sekitar abad VIII. Namun, pendapat tersebut belum
didukung bukti-bukti yang kuat. Bukti yang paling kuat kedatangan agama Kristen
Katolik bersamaan dengan penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Kristen
Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat
dengan kedatangan bangsa Spanyol.
Salah
satu tujuan Portugis ke Indonesia adalah menyebarkan agama Katolik Roma di
Indonesia, yang dimulai di Kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara tahun 1546
dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius, mengunjungi pulau
itu dan membaptis ribuan penduduk setempat. Selanjutnya, para misionaris giat
menyebarkan agama Katolik ke berbagai wilayah Indonesia.
Hari
raya umat Kristen Katolik adalah hari Natal, yang diperingati setiap tanggal 25
Desember. Selain itu, umat Katolik memiliki beberapa hari penting yang juga
selalu diperingati, misalnya hari raya Paskah dan hari raya Kenaikan Isa
Almasih.
d. Agama Hindu
Agama
Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal abad Masehi. Pada saat
mempelajari perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kalian tentu ingat
kapan agama Hindu dan Buddha masuk ke Indonesia. Kalian tentu masih ingat
beberapa teori proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia.
Beberapa
upacara keagamaaan pada hari-hari penting agama Hindu misalnya hari raya
Galungan, hari raya Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya akan berbagai
upacara atau tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi warisan agama dan kebudayaan
agama Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia yang masih berkembang hingga
kini.
e. Agama Buddha
Perkembangan
agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan perkembangan agama Hindu.
Kerajaan Sriwijaya di Sumatra merupakan salah satu pusat studi agama Buddha di
Asia Tenggara. Banyak sarjana dari Tiongkok dan bangsa-bangsa Asia Timur
mempelajari agama Buddha di Sriwijaya.
Beberapa
upacara keagamaan yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya Waisak dan
Ulambana. Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama
sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu lahirnya Pangeran
Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, dan
wafatnya Buddha Gautama.
f. Agama Konghucu
Kehadiran
Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad lamanya. Kalian
dapat menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat
Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia. Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di
Manado yang didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen Tjhiang Soe di Surabaya.
Umat Konghucu banyak memiliki hari penting, tetapi hari raya yang terkenal dan
telah menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah hari raya Imlek.
Jauh
sebelum agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu berkembang,
di Indonesia telah berkembang berbagai aliran kepercayaan. Sampai saat ini,
kalian dapat menemukan berbagai aliran kepercayaan yang dianut sebagian
masyarakat Indonesia. Berbagai aliran kepercayaan sebagian telah berkembang
sejak masa praaksara.
2. Perbedaan Budaya
Kalian
hampir setiap hari mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Apakah yang
dimaksud dengan budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996) menjelaskan
bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”. Culture adalah kata asing
yang berasal dari kata bahasa Latin colere (yang berarti “mengolah”,
“mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau
bertani), memiliki makna yang sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang
maknanya menjadi “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah
dan mengubah alam”.
Bagaimanakah
cara melihat hasil-hasil budaya? Kalian perlu memahami wujud kebudayaan, agar
lebih mudah memahami berbagai hasil budaya manusia. Menurut sosiolog J.J.
Hoenigman, terdapat tiga wujud budaya, yaitu gagasan, tindakan, dan karya.
a. Gagasan (Wujud Ideal)
Wujud
ideal kebudayaan merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan,
nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau tidak nyata,
tidak dapat diraba atau disentuh. Di manakah letak ide atau gagasan? Ide dan
gagasan tentu berada dalam pemikiran manusia. Wujud kebudayaan berupa pemikiran
manusia dapat dilihat dalam karya-karya tulis. Tulisan berupa pemikiran berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut
pada waktu tertentu.
b. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan
adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan seharihari, serta
dapat diamati dan didokumentasikan.
c. Artefak (Karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fsik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata di dibandingankan
dua wujud kebudayaan yang lain.
Budaya
merupakan salah satu kekhasan manusia yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Manusia selalu menghasilkan budaya karena manusia dikaruniai akal
untuk berpikir dalam rangka memperbaiki taraf hidupnya. Hal inilah yang
membedakan hewan dan manusia. Adapun hewan menggunakan naluri. Hewan cenderung
bersifat statis (menetap), sedangkan manusia selalu berubah (dinamis). Sebagai
contoh, kalian dapat membedakan rumah burung dan rumah manusia. Di manapun,
burung pipit akan membuat sarang yang bentuknya sama. Bandingkan dengan rumah
manusia di berbagai daerah di Indonesia.
Penjelasan
Koentjaraningrat tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan dapat membantu kita lebih
memahami secara nyata tentang kebudayaan. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap
sebagai budaya universal tersebut, yaitu:
a.
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah
tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya).
b.
Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi,
sistem distribusi, dan sebagainya).
c.
Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum,
sistem perkawinan).
d.
Bahasa (lisan dan tertulis).
e.
Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).
f.
Sistem pengetahuan.
g.
Religi (sistem kepercayaan).
Apa saja yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia? Banyak hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.
a. Perbedaan Lokasi
Kalian
bandingkan bentuk rumah asli masyarakat Jawa dan Kalimantan. Perbedaan kondisi
alam di Jawa dan Kalimantan menyebabkan perbedaan hasil kebudayaan berupa
rumah. Kalian juga dapat mengamati berbagai kerajinan yang dibuat masyarakat
pegunungan dengan kerajinan yang dibuat masyarakat pesisir.
b. Perbedaan Agama/Keyakinan
Agama
Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung dan relief
pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari sistem
kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat suci.
Relief pada dinding-dinding candi Hindu-Buddha biasanya juga mengandung
berbagai ajaran untuk umatnya. Kalian dapat menemukan berbagai candi, patung,
dan relief peninggalan kerajaan masa Hindu-Buddha di pusat-pusat kerajaan
tersebut. Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra
dapat kalian temukan di Riau, Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra
Selatan, dan Lampung. Adapun di Pulau Jawa kalian dapat menemukannya di Bogor,
Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Mojokerto (dekat Surabaya).
Selain
kedua hal tersebut, perbedaan budaya juga disebabkan faktor-faktor lain,
seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.
Kalian
sudah memahami bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Karena
Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bentuk kebudayaannya juga beragam.
Setiap daerah memiliki kebudayaan daerah yang khas. Keragaman budaya daerah
dapat diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah,
rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, dan upacara adat.
3. Perbedaan Suku Bangsa
Bangsa
Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa. Suku Jawa
adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari
total populasi. Sebagian besar suku Jawa tinggal di Pulau Jawa, terutama Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Banyak dari anggota suku ini telah bertransmigrasi dan
tersebar ke berbagai pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri. Suku
Sunda, suku Melayu, dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar
berikutnya di negara ini.
Berikut
ini merupakan contoh nama suku bangsa dan lokasi atau tempat yang paling banyak
didiami/ditinggali.
Berdasarkan
data di atas, manakah suku bangsa yang paling banyak kalian temukan di tempat
tinggalmu? Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan berbagai suku bangsa di
lingkungan provinsimu. Walaupun kita memiliki beragam suku bangsa yang berasal
dari berbagai wilayah Indonesia, namun kita bebas tinggal di berbagai tempat di
Indonesia. Sebagai contoh, Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia dapat
juga disebut sebagai miniatur Indonesia. Di Jakarta, kalian dapat menemukan
berbagai macam suku bangsa Indonesia.
Mengapa
terjadi perbedaan suku bangsa di Indonesia? Apakah manusia dapat memilih
terlahir sebagai suku Batak, Dayak, atau Jawa? Tentu saja tidak. Manusia
terlahir karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Setiap suku bangsa memiliki
derajat yang sama. Secara ilmiah, perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak
terlepas dari faktor sejarah nenek moyang bangsa Indonesia. Kalian dapat
membuka kembali pelajaran Kelas VII, yang membahas tentang asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia.
Berdasarkan
perjalanan sejarah yang telah kalian pelajari pada saat Kelas VII, sangat jelas
bahwa perbedaan suku bangsa di Indonesia tidak lepas dari faktor sejarah.
Bagaimana
interaksi antara berbagai suku bangsa di Indonesia? Sejak ribuan tahun yang
lalu, berbagai suku bangsa di Indonesia hidup berdampingan secara harmonis.
Berbagai suku bangsa di Indonesia saling memahami dan menghargai berbagai
perbedaan yang ada. Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan berbagai suku
bangsa di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa suku bangsa
Indonesia sangat terbuka menerima kedatangan berbagai suku bangsa yang berbeda.
Mereka hidup berdampingan dan bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara.
Bahkan, banyak masyarakat yang melakukan perkawinan campur. Mungkin saja beberapa
temanmu atau bahkan dirimu sendiri lahir dari bapak dan ibu yang berbeda suku
bangsa.
4. Perbedaan Pekerjaan
Pekerjaan
merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan. Pada saat ini, kalian dapat menemukan berbagai jenis
pekerjaan baik sektor formal maupun nonformal. Pekerjaan sektor formal adalah
berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku usaha resmi baik pemerintah
maupun swasta. Para karyawan perusahaan, pegawai kantor bank, pegawai pemerintah,
dan guru merupakan contoh pekerjaan pada sektor formal.
Pada
jenis pekerjaan formal ini, individu terikat secara langsung oleh sistem yang
berlaku. Dengan demikian, mereka bekerja penuh dengan aturan yang mengikat.
Kondisi tersebut berbeda dengan pekerjaan pemilik bengkel, petani, penjual di
pasar, dan pelaku usaha mandiri lainnya. Mereka bekerja secara mandiri, tak
tergantung pada pihak lain. Sebagai contoh, pekerjaan sebagai pedagang bakso
keliling sangat tergantung pada pedagang tersebut. Apabila ingin libur, ia
dapat libur sewaktu-waktu. Hal ini berbeda dengan orang yang bekerja sebagai
karyawan perusahaan atau lembaga pemerintah.
Semua
pekerjaan itu mulia selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri dan orang
lain. Guru, polisi, dokter, petani, dan tukang pijat sama-sama pekerjaan mulia.
Tidak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi derajatnya. Semua profesi saling
membutuhkan. Tanpa guru, tidak akan ada polisi dan dokter. Tanpa petani, tukang
pijat dan polisi dapat mengalami kelaparan, demikian seterusnya. Rantai
kehidupan manusia tersusun sedemikian rupa sehingga saling membutuhkan.
Setelah
kalian mempelajari berbagai perbedaan masyarakat di Indonesia, tentu kalian
dapat menyimpulkan bahwa perbedaan tidak dapat dihindari. Sebagai sebuah negara
besar, bangsa Indonesia jauh lebih beragam atau heterogen dibandingkan
negara-negara lain. Perbedaan tersebut tentu harus dikelola dengan baik agar
bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Keberagaman
budaya telah memberikan manfaat besar bagi bangsa kita. Contohnya dalam bidang
bahasa. Kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya
perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Kosa kata dalam bahasa Indonesia berbeda
dengan kosa kata bahasa Malaysia. Malaysia tidak memiliki kata sebanyak bangsa
Indonesia. Bahasa dominan di Malaysia adalah Melayu yang kemudian diperkaya
dengan menyerap bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa
Tionghoa. Dalam bahasa Indonesia, kalian dapat menemukan berbagai istilah yang
diserap dari berbagai bahasa daerah.
Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia, yang bisa mendatangkan devisa. Pemikiran yang timbul dari manusia di tiap-tiap daerah dapat pula dijadikan acuan bagi pembangunan nasional.
5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya
Perhatikan
Gambar 2.22 tentang tarian Kecak dan tarian Saman. Keduanya adalah contoh
tarian daerah di Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai tarian di
lingkungan tempat tinggalmu. Indonesia memiliki lebih dari 100 tarian daerah
yang tersebar di seluruh Nusantara. Kekayaan tersebut menggambarkan keberagaman
budaya Indonesia.
Tarian
daerah sebagai salah satu kekayaan seni budaya bangsa Indonesia menjadi salah
satu daya tarik bangsa-bangsa asing. Kekayaan kesenian berupa tarian daerah
menjadi salah satu daya pikat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Apakah kalian pernah menyaksikan tarian Kecak di Denpasar, Bali? Setiap hari,
ratusan wisatawan asing menyaksikan tarian Kecak di panggung kesenian. Contoh
di atas merupakan salah satu contoh peran dan fungsi tarian daerah dalam
pembangunan nasional. Apa peran dan fungsi lain tarian daerah bagi pembangunan
nasional?
Tarian daerah bukan hanya sekadar untuk dilihat, tetapi juga mengandung makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Tarian daerah di Indonesia merupakan ekspresi jiwa masyarakat Indonesia. Tarian tersebut menggambarkan nilai-nilai penting yang dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat masa sekarang. Seni tari Indonesia mengandung banyak nilai moral dan keagamaan, yang menjadi pedoman bagi perilaku Indonesia.
Tarian hanya sebagian dari keragaman budaya bangsa Indonesia. Kalian tentu menemukan berbagai keragaman budaya selain kesenian. Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain.
Untuk
memahami lebih dalam peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan
nasional, kerjakan aktivitas kelompok berikut.
a. Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing
Indonesia
adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik
wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Perhatikan
Gambar 2.23, yang menunjukkan ketertarikan para turis saat melihat Sendra Tari
Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta. Kebudayaan yang masih berkembang di
Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta membantu kegiatan
perekonomian masyarakat Yogyakarta. Berbagai barang dan jasa diperjualkan di
kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi
cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di Yogyakarta.
b. Mengembangkan Kebudayaan Nasional
Kebudayaan
nasional adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah
akan memperkaya kebudayaan nasional. Apa yang dimaksud kebudayaan nasional?
Kebudayaan nasional merupakan suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian
besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan
dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga. Budaya nasional adalah
budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak zaman dahulu
hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa
tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan suatu jati diri bangsa
yang kuat.
Dapatkah
kalian menemukan contoh budaya nasional? Pakaian batik merupakan salah satu
contoh budaya nasional. Batik adalah hasil dari budaya lokal. Beberapa daerah
di Indonesia dapat menciptakan batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik
kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian, budaya
lokal menjadi budaya nasional.
c. Tertanamnya Sikap Toleransi
Kekayaan
budaya bangsa Indonesia merupakan tantangan untuk bersikap toleran. Keragaman
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menambah kesadaran masyarakat
bahwa pada hakikatnya manusia memiliki perbedaan, seperti pada Gambar 2.24.
Karena itu, perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan.
Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling mendukung serta kebersamaan
dalam upaya mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu
suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d. Saling Melengkapi Hasil Budaya
Kebudayaan
sebagai hasil pemikiran dan kreasi manusia tidak pernah sempurna. Keanekaragaman
budaya di Indonesia justru memberikan kesempatan untuk saling mengisi seperti
tampak pada Gambar 2.25. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia di berbagai
daerah memiliki berbagai corak seni bangunan, lukis, kain tenun, dan
sebagainya. Kekayaan corak seni tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan
inovasi budaya baru yang sangat berharga. Saat ini, misalnya, dikembangkan di
seluruh masyarakat Indonesia. Pada masa lalu, seni membatik lebih banyak
dikembangkan masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah dengan corak atau
motif batik Jawa. Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif
batik yang khas yang mencerminkan karakteristik budaya setempat.
e. Mendorong Inovasi Kebudayaan
Inovasi
kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai
contoh, kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek
moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda.
Perbedaan ini tentu didasari berbagai alasan. Setiap kelompok masyarakat melakukan
interaksi yang berpengaruh pada cara berpikir dan hasil kebudayaan. Itulah
hasil komunikasi cara bertani yang menghasilkan cara baru dan khas dalam
pertanian. Interaksi itu bersifat khas dan unik. Oleh karena itu, pola bercocok
tanam yang dihasilkan juga khas dan unik.
Bentuk-bentuk
inovasi kebudayaan dapat terjadi karena akulturasi dan asimilasi. Kalian dapat
memperhatikan Gambar 2.26, yang memberikan informasi tentang salah satu bentuk
akulturasi kebudayaan di Indonesia. Gambar tersebut membuktikan nenek moyang
bangsa Indonesia sangat kreatif dan sangat terbuka. Menara Masjid Kudus
memiliki bentuk yang sama dengan Bale Kul Kul pura Taman Ayun di Bali. Walaupun
bentuknya sama, tetapi fungsinya berbeda. Bale Kul Kul memiliki fungsi sebagai
tempat upacara keagamaan umat Hindu, sedangkan menara Masjid Kudus memiliki
fungsi untuk mengumandangkan bedug dan azan. Interaksi budaya di atas
menunjukkan sikap toleran masyarakat pada masa lalu.