A. Mengenal Negara-Negara
ASEAN
ASEAN
(Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi yang
beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967
di Bangkok, Thailand. ASEAN diprakarsai lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand. Saat ini, ASEAN beranggotakan 10 negara,
yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam,
Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Letak geografs dan letak koordinat
negara-negara ASEAN tersebut ditunjukkan Gambar 1.1 berikut ini.
1. Letak Geografs
Negara-negara ASEAN
Negara-negara ASEAN sebagian besar memiliki wilayah laut dengan luas sekitar 5.060.100 km². Adapun luas wilayah daratannya ± 4.817.000 km². Hasil laut memberikan sumbangan cukup besar bagi pendapatan masyarakat di negara-negara ASEAN. Di antara anggota-anggota ASEAN lainnya, hanya Laos yang tidak memiliki laut. Silahkan kalian identifkasi dari Gambar 1.1 negara mana saja yang berbatasan dengan Laos.
Berdasarkan
letak geografs, ASEAN terletak di antara dua samudra dan dua benua. Dua samudra
tersebut yaitu Hindia dan Pasifk, sedangkan dua benua yaitu Asia dan Australia.
Perhatikan gambar di bawah ini, lalu tunjukkan letak kedua benua dan samudra
tersebut.
Berdasarkan
bentuk secara geografs, negara-negara ASEAN memiliki ciri sebagai berikut:
a. Compact, yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya negara Kamboja.
b. Fragmented,
yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. Contohnya Indonesia.
c. Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
c. Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
d. Protruded,
yaitu bentuknya lebih kompleks dan beragam, biasanya terdapat ‘tangan’ yang
memanjang. Contohnya Thailand dan Myanmar.
2. Letak Koordinat ASEAN
Letak
koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude (garis lintang) dan longitude
(garis bujur) suatu daerah pada peta. Letak koordinat sering disebut juga letak
astronomis. Amatilah Gambar 1.1 tentang titik koordinat paling utara, paling
selatan, titik paling barat, dan titik paling timur dari negara-negara ASEAN,
kemudian tuliskan hasilnya pada tabel berikut.
Berdasarkan
hasil isian tabel di atas, tuliskan letak koordinat negara-negara ASEAN
berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Berdasarkan
garis lintang pada peta sebagian besar negara-negara ASEAN terletak di wilayah
iklim tropis dan lainnya subtropis. Perbedaan iklim ini berpengaruh terhadap
budaya dan interaksi manusia pada masing-masing negara, seperti cara
berpakaian, bentuk rumah, makanan, dan lain-lain.
Selanjutnya,
kalian akan memahami karakteristik masing-masing negara anggota ASEAN secara
umum.
a. Indonesia
1) Identitas Negara
Catatan:
1)
Mengalami penjajahan bangsa-bangsa Barat seperti Inggris, Portugis, Spanyol,
dan Belanda. Belanda merupakan negara paling lama menjajah Indonesia. Jepang
menjajah Indonesia tahun 1942–1945.
2)
Antara tahun 1942–1945, Indonesia dijajah Jepang sebelum memproklamasikan
kemerdekaan.
3)
Sejak merdeka tahun 1945–sekarang, mengalami beberapa kali perubahan konstitusi
(hukum dasar), yaitu UUD 1945 (1945–1949), Konstitusi RIS (1949–1950), UUDS
1950 (1950–1959) dan kembali ke UUD 1945 setelah dekrit presiden 1959. Adapun
UUD 1945 telah diamandemen sebanyak 4 kali, yaitu amandemen I (Perubahan I) pada
tahun 1999, Amandemen II pada tahun 2000, Amandemen III pada tahun 2001, dan
Amandemen IV pada tahun 2002.
4) Presiden pertama: Ir. Soekarno.
4) Presiden pertama: Ir. Soekarno.
5)
Presiden ketujuh (berdasarkan hasil pemilu tahun 2014): Ir. Joko Widodo
(Jokowi).
6)
Istana kepresidenan: Istana Negara atau Istana Merdeka.
2)
Keadaan Alam
Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Data dari Badan Informasi Geospasial
(BIG) pada peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menunjukkan bahwa
jumlah pulau mencapai 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan
3.257.483 km2.
a)
Letak dan Batas
Indonesia
terletak di antara 95o BT–141o BT dan antara 6o LU–11o LS dan persilangan dua
benua dan dua samudra. Secara geologis, Indonesia merupakan daerah pertemuan
antara dua deretan pegunungan, yaitu Sirkum Pasifk dan Sirkum Mediterania.
Selain itu, Indonesia juga merupakan pertemuan antara lempeng Asia,
Indo-Australia, dan lempeng dasar Samudra Pasifk. Akibatnya, Indonesia dikelompokkan
sebagai daerah yang labil, memiliki banyak gunung berapi, dan sering terjadi
gempa bumi, baik gempa tektonik maupun vulkanik.
b)
Iklim
Indonesia
beriklim tropis karena terletak di antara dua garis balik (23½o LU – 23½o LS)
c)
Bentang Alam
Permukaan
bumi memiliki perbedaan ketinggian secara vertikal yang disebut relief.
Indonesia memiliki relief yang beraneka ragam bentuknya. Beberapa relief
daratan di Indonesia antara lain:
(1)
Pegunungan
Indonesia
memiliki dua deretan pegunungan besar, yaitu Sirkum Pasifk, melalui Sulawesi,
Maluku, Irian, dan Halmahera. Sirkum Mediterania, yang meliputi dua
jalur/busur, yaitu busur dalam yang bersifat vulkanis dan busur luar yang
nonvulkanis. Busur dalam melalui Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores,
Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Serua, Manuk, Kepulauan Banda, dan berakhir di
Pulau Ambon. Adapun busur luar melalui Pulau Simelue, Pulau Nias, Pulau Batu,
Pulau Mentawai, Pulau Enggano, tenggelam di sebelah selatan Pulau Jawa, Pulau
Sawu, Pulau Roti, Pulau Timor, Kepulauan Leti, Sermata, Pepulauan Barbar,
Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Watubela, Kepulauan Laut Seram, Manipa, Baru, dan
Pulau-pulau kecil sekitarnya. Kepulauan Maluku merupakan daerah yang labil
karena merupakan pertemuan dua sirkum tersebut, yaitu Sirkum Pasifk dan Sirkum
Mediterania.
Puncak
tertinggi dari keseluruhan relief di Indonesia ada di Puncak Cartenz, yang ada
di Gunung Jaya Wijaya di Papua, dengan ketinggian 4.484 meter dari permukaan
air laut (mdpal)
(2)
Dataran tinggi
Beberapa dataran tinggi di Indonesia yang terkenal, antara lain dataran tinggi Dieng, dataran tinggi Magelang, Malang, dan dataran tinggi Bandung. Dataran tinggi ini disebut juga Plato atau Plateau.
(3)
Dataran rendah
Dataran rendah adalah bagian permukaan bumi yang tanahnya hampir rata. Ketinggiannya 0–200 meter dari permukaan air laut (mdpal). Dataran rendah juga banyak dijumpai di daerah aliran sungai. Contoh dataran rendah di Indonesia adalah dataran rendah di Sumatra bagian timur dan Jawa Barat bagian utara.
(4)
Peneplain
Daerah yang semula berelief kasar namun karena adanya proses perombakan batuan/lapisan atas permukaan bumi oleh tenaga dari luar bumi (eksogen) yang berlangsung lama sehingga bentang alam sisanya (denudasi) berubah menjadi relatif datar disebut peneplain. Sisa-sisa permukaan bumi hasil erosi yang berbentuk batuan yang menonjol yang disebut monadnock; ditemukan di beberapa tempat antara lain di Pulau Bangka dan Belitung
(5)
Depresi
Depresi
adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang
memanjang disebut slenk, sedangkan bentuk depresi yang membulat disebut basin.
Contoh depresi di daratan Indonesia adalah depresi Serayu yang memanjang dari
Cilacap–Purwokerto–Wonosobo dan depresi Lembah Semangkok yang memanjang dari
utara Pulau Sumatra hingga selatan Pulau Sumatra.
Beberapa
contoh relief dasar laut di Indonesia adalah sebagai berikut:
(a)
Palung Laut. Contohnya palung laut Mindanau dan palung laut Kai.
(b)
Lubuk Laut. Contohnya Lubuk laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.
(c)
Punggung Laut. Contohnya Punggung Laut Siboga, Snelius.
(d)
Gunung Laut. Contoh: Krakatau.
(e)
Ambang Laut. Contohnya Ambang laut Sulu, Gibraltar.
(f)
Dangkalan (shelf). Contohnya Laut Jawa, Laut Arafuru.
d)
Keadaan Perairan
Perairan
merupakan bagian terbesar dari luas wilayah Indonesia, yang meliputi laut,
sungai, danau, dan air tanah. Laut Indonesia kaya dengan berbagai jenis ikan
dan hasil laut lainnya. Berbagai jenis ikan tersebut banyak dijumpai pada laut
transgresi dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Letak laut transgresi ini
meliputi bagian barat (paparan Sunda) Indonesia dan bagian timur (paparan
Sahul). Hasil laut seperti teripang dan mutiara banyak dijumpai pada laut
bagian tengah sebagai hasil proses ingresi.
Secara
umum, sumber air sungai-sungai Indonesia berasal dari air hujan sehingga
disebut sungai hujan atau sungai periodik. Pada beberapa sungai lain, sumber
airnya berasal dari salju (gletser) dan air hujan yang disebut hujan episodik,
seperti Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua. Kedua jenis sungai di
Indonesia tersebut mempunyai tingkat kemungkinan erosi yang tinggi. Beberapa
sungai di pulau-pulau besar seperti Sumatra dan Kalimantan dapat dilayari
dengan alat transportasi air, seperti perahu, speed boat, dan kapal. Contoh:
Sungai Musi di Sumatra, dan Sungai Barito di Kalimantan.
Danau
di Indonesia pada umumnya menjadi tempat penampungan air. Selain itu, digunakan
sebagai pembangkit tenaga listrik, tempat rekreasi, irigasi, dan perikanan
darat. Berikut ini sepuluh danau terluas di Indonesia.
3) Penduduk
Jumlah
penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 255,7 juta jiwa. Pada tahun 2015 ini,
rata-rata tingkat kepadatannya mencapai 475 jiwa/km² dengan tingkat pertumbuhan
-0,1% per tahun. Penurunan ini tidak terlepas dari suksesnya program keluarga
berencana (KB) yang dicanangkan pemerintah. Sebagian besar penduduk Indonesia
tinggal di Pulau Jawa, disusul Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Kepadatan
yang tidak merata, penyebaran yang timpang, komposisi penduduk yang sebagian
besar berusia muda, terbatasnya lapangan pekerjaan, kurangnya penguasaan
teknologi, dan jumlah penduduk yang besar menjadi masalah kependudukan di
Indonesia.
Lapangan
kerja yang dianggap semakin sedikit dan tingkat persaingan yang tinggi
mengakibatkan banyak dari penduduk Indonesia yang mengadu nasib ke
negara-negara lain, seperti Malaysia, kawasan Timur Tengah, Korea, dan
Singapura.
Etnis
Jawa merupakan suku bangsa dengan penduduk paling banyak (± 45%) di Indonesia.
Hampir di setiap pulau ditemukan orang-orang keturunan Jawa. Berikutnya adalah
suku Sunda (8%), suku Madura (7%), dan sisanya suku bangsa lain. Dalam
berinteraksi, rakyat Indonesia menggunakan bahasa Indonesia yang berakar dari
bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Bahasa keseharian setiap suku bangsa
menggunakan bahasa sukunya masing-masing (bahasa ibu). Sebagian besar rakyat
Indonesia memeluk agama Islam, yaitu 88% dari jumlah penduduk.
4)
Perekonomian
Laporan
perkembangan ekonomi dunia dari IMF (International Monetary Fund) menunjukkan
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4% pada tahun 2013. Pertumbuhan
ini mengalami fluktuasi setiap tahun karena faktor ekonomi dunia atau karena
sensitifnya respons pasar atas kebijakan ekonomi. Contohnya, pada tahun 2015,
pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat mengakibatkan turunnya harga-harga
sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil peluangpeluang baru. Akan tetapi,
pertumbuhan yang mengecil ini dapat berbalik arah jika investasi di negeri kita
semakin ditingkatkan, termasuk juga iklim investasinya.
Ekspor
utama Indonesia mengandalkan sektor minyak dan gas (migas) serta hasil sumber
daya alam berupa bahan-bahan mentah, seperti hasil hutan (kayu, rotan, karet
dan lain-lain), tekstil, serta hasil pertanian dan perikanan (beras, udang, dan
hasil laut). Adapun impor utamanya berupa perkakas industri, farmasi dan kimia,
barang-barang elektronik, dan otomotif.
5)
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam Indonesia terutama berupa hasil tambang, pertanian, dan bahan baku
industri. Hasil Tambang utama: minyak bumi di Pulau Sumatra (Aceh, Riau, dan
Muara Enim) dan di Pulau Jawa (Cepu dan Surabaya); batu bara di Pulau
Kalimantan; timah di Pulau Bangka, Singkep, dan Riau Daratan; bijih emas di
Papua; serta bijih besi di Cilacap, Lampung, dan Derawan; intan di Martapura
(Kalimantan Selatan)
Adapun
hasil pertaniannya berupa padi, jagung, kelapa, tebu, pisang, abaca
(sisal/serat), tembakau, nanas, dan ikan.
6)
Kerja Sama
Kerja
sama yang dilakukan oleh Indonesia berlangsung secara bilateral, regional, dan
multilateral. Kerja sama bilateral atau kerja sama dengan satu negara lain pada
umumnya menitikberatkan pada sektor ekonomi berupa ekspor dan impor. Contohnya,
Indonesia mengekspor hasil hutan seperti kayu dan bahan-bahan tambang ke
Jepang, sementara Jepang mengekspor barang-barang elektronik dan otomotif ke
Indonesia.
Kerja
sama dalam satu kawasan (regional) dengan negara lain dalam suatu wadah organisasi
terlihat melalui ASEAN dan APEC. Kerja sama Indonesia dalam ASEAN meliputi
berbagai bidang sesuai latar belakang ketika lima negara menyatakan untuk
membentuk organisasi ASEAN, seperti ekonomi, budaya, pertahanan, dan sosial.
Kerja
sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara meliputi perdagangan
ekspor-impor barang-barang mentah serta barang jadi, pengelolaan tanaman pangan
dan hutan, pendirian pabrik bersama, pengiriman tenaga kerja, dan masih banyak
lagi. ASEAN juga mendirikan pabrik pupuk urea di Indonesia (di Aceh) sebagai
bentuk proyek industri bersama.
Agar
terjaga stabilitas kawasan dilakukan kerja sama politik dan keamanan yang
dimulai sejak pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN di Kuala
Lumpur tanggal 27 November 1971. Dalam pertemuan tersebut dideklarasikan Asia
Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, dan netral, atau biasa dikenal
dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrality). Salah satu contoh kerja
sama pertahanan keamanan ini yaitu mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan
pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara
anggota ASEAN dan kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir.
anggota ASEAN dan kesepakatan kawasan bebas senjata nuklir.
Kerja
sama Indonesia di negara-negara ASEAN dalam bidang sosial dan budaya yaitu
melalui promosi pariwisata. Contoh: Bali yang dijadikan wisata unggulan
menyajikan keindahan panorama, budaya (seperti tari Kecak dan Pendet), dan
wisata kuliner. Selain itu, Indonesia mengekspor kerajinan seni ukir kayu,
seperti kerajinan mebel dari Jepara ke beberapa negara di Asia Tenggara seperti
Thailand, dan Malaysia dan lainnya. Sejak tahun 2009, United Nation Educational
Scientifc and Cultural Organzation (UNESCO) mengukuhkan batik sebagai world
haritage atau warisan budaya dunia, yang membuat batik terkenal di mancanegara
khususnya di Asia Tenggara.
Kerja
sama antara Indonesia dan berbagai negara dilakukan dengan organisasi
internasional yang terdiri atas beberapa negara. Contoh: selain di kawasan
regional, ada juga kerja sama dalam organisasi-organisasi lain, seperti OPEC,
Gerakan Non Blok (GNB) dan PBB.
b. Brunei Darussalam
1) Identitas negara
2)
Keadaan Alam
a)
Letak Negara dan Batas Negara
Negara
Brunei Darussalam terletak pada 4oLU – 6oLU dan 114oBT – 115oBT. Wilayah Brunei
dikelilingi oleh negara Malaysia. Negara Brunei Darussalam terbagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian barat dan bagian timur. Bagian barat terdiri atas 3
daerah, yaitu daerah Tutong, Belait, dan Brunei. Bagian timur adalah daerah
Temburong. Batas negara Brunei sebagai berikut.
•
Bagian selatan, timur, dan barat berbatasan dengan negara bagian Serawak
(Malaysia).
• Bagian utara berbatasan dengan Laut Cina selatan.
• Bagian utara berbatasan dengan Laut Cina selatan.
Brunei
Darussalam termasuk negara yang memiliki wilayah sempit, yaitu ± 5,765 km2
b)
Iklim
Brunei
memiliki iklim tropis. Temperatur dan kelembapan udara di Brunei cukup tinggi
karena letaknya dekat pantai dengan ketinggian yang relatif rendah. Rata-rata
temperatur harian Brunei Darussalam antara 24o–30oC. Curah hujan yang terjadi
berkisar antara 2500–3000 mm/tahun. Semakin ke wilayah pedalaman curah hujannya
semakin besar.
3)
Bentang Alam
Pantai
bagian utara Brunei merupakan daerah dataran yang relatif luas dan di wilayah
ini terdapat Teluk Brunei. Pada bagian selatan reliefnya relatif kasar dan
berbukit-bukit, serta berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak
(Malaysia). Ketinggian daerah selatan ini berkisar 1000–1500 mdpal dan
merupakan bagian dari lereng Pegunungan Crocker. Di bagian barat wilayah Brunei
terdapat aliran sungai Baram. Sungai Baram memiliki arti penting bagi kegiatan
lalu lintas penduduk Brunei Darussalam.
3)
Penduduk
a)
Jumlah Penduduk
Penduduk
Brunei tahun 2015 berjumlah 0,4 juta jiwa, dengan kepadatan 9.796 jiwa/km2. Angka
kelahiran 17 dan angka kematian 3 per 1000 penduduk. Pertumbuhan penduduk 0,1%.
Setengah dari keseluruhan penduduk Brunei adalah orang Melayu. Etnis terbesar
kedua adalah Tionghoa, dan sisanya pendatang, yang diperkirakan berasal dari
Jawa, Sumatra, dan Kalimantan (Dayak).
b)
Bahasa dan Agama
Bahasa
resmi penduduk Brunei adalah Melayu, juga bahasa Inggris dan Tiongkok sebagai
bahasa kedua. Lebih dari 60% penduduk Brunei memeluk agama Islam. Sudah sejak
dahulu Brunei merupakan kerajaan Islam. Setelah pendudukan Jepang tahun 1941,
Brunei kembali lagi menjadi daerah jajahan Inggris. Pada tahun 1945, Brunei
resmi menjadi persemakmuran Inggris (sampai tahun 1984). Mulai tahun 1984,
Brunei menjadi kesultanan, yang dipimpin oleh seorang sultan. Kesultanan
merupakan sistem ketatanegaraan yang dianut. Sultan berperan sebagai simbol
kenegaraan, juga berperan sebagai pengambil kebijakan pemerintahan. Dengan
demikian, seluruh kekuasaan kesultanan terpusat pada seorang sultan.
Sultan juga dianggap sebagai orang yang paling tinggi kedudukannya. Titah
sultan dianggap sebagai berkah bagi rakyatnya. Pengabdian kepada raja merupakan
dambaan setiap rakyat Brunei. Agama terbesar kedua adalah Buddha, yaitu 12% dan
disusul Kristen dengan jumlah 9%.
4)
Perekonomian
Kegiatan
perekonomian Brunei sebagian besar ditopang dari hasil minyak dan gas bumi.
Saat ini Brunei merupakan negara yang paling tinggi dalam pendapatan
perkapitanya di antara negara-negara Asia. Oleh karena itu, Brunei dijuluki
sebagai negara petro dolar Asia Tenggara. Daerah pertambangan minyak bumi
terdapat di Seria, lepas pantai Kuala Belait, Ampar, dan Jerudong.
Industri
utama kedua yang memberikan kontribusi bagi devisa negara adalah tekstil,
makanan dan minuman, serta bahan bangunan. Guna memenuhi kebutuhan dalam
negeri, Brunei melakukan impor mesin-mesin dan peralatan transportasi dan
bahan-bahan kimia. Pembangunan transportasi meliputi darat, laut, dan udara.
5)
Sumber Daya Alam
Minyak
dan gas merupakan sumber daya alam andalan yang tersebar di hampir seluruh
wilayah Brunei. Perikanan merupakan sumber daya alam kedua terbesar setelah
minyak dan gas bumi. Sepanjang garis pantai utara Brunei hampir disibukkan
dengan kegiatan penangkapan ikan (Pantai Utara dan Laut Cina Selatan).
Kontribusi pertanian di Brunei terhadap kesejahteraan penduduknya terbilang
kecil. Meskipun pengelolaannya dalam jumlah yang relatif kecil, dalam menggarap
lahan pertanian Brunei sudah menerapkan teknologi tinggi, yaitu dengan sistem
intensifkasi pertanian. Hasil pertanian yang banyak diusahakan adalah padi,
sagu, dan ubi kayu.
6)
Kerja Sama
Pada
tahun 1984, Brunei resmi bergabung dengan ASEAN sebagai wadah kerja sama
regional di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama internasional yang diikuti oleh
Brunei Darussalam adalah WTO (World Trade Organization), G-7, APEC (Asia Pacifc
Economic Cooporation), OPEC (Organization of Petrolium Exporting Countries),
dan OKI (Organisasi Konferensi Islam). Brunei menjalin hubungan diplomatik
dengan Indonesia. Indonesia merupakan mitra dagang yang sudah lama menjalin
hubungan dengan Brunei Darussalam. Kedua negara saling bekerja sama dalam
kegiatan ekspor dan impor. Ekspor Brunei ke Indonesia adalah kapas, besi, dan
baja. Adapun impor dari Indonesia berupa semen, bahan bangunan, dan pakaian
jadi.
c. Filipina
1) Identitas Negara
2)
Keadaan Alam
a)
Letak dan Batas Negara
Filipina terletak di wilayah Asia Tenggara yang dibatasi oleh:
•
Sebelah utara dan timur, Filipina berbatasan dengan Samudra Pasifk.
• Sebelah
selatan dibatasi Laut Sulawesi dan Laut Sulu.
•
Sebelah barat dengan Laut Cina Selatan.
Filipina
terletak antara 5oLU–21oLU dan di antara 117o BT–126o BT. Luas wilayahnya
30.000 km². Garis pantai negara ini sepanjang 36.289 km. Filipina merupakan
negara kepulauan, dengan jumlah pulau ±7.107 (data tahun 2012). Pulau yang
sudah didiami baru 4.000 pulau (2015).
b)
Iklim
Iklim
di Filipina pada umumnya tropis basah dengan suhu udara antara 25oC– 30oC dan
curah hujan yang terjadi antara 1.275 mm–5.000 mm per tahun. Wilayah barat daya
beriklim musim pada bulan November–April dan wilayah tenggara beriklim musim
pada bulan Mei–Oktober. Bencana-bencana alam yang terjadi di antaranya angin
topan atau badai siklon, tanah longsor, gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami.
c)
Bentang Alam
Bentang
alam Filipina hampir seluruhnya pegunungan dengan pesisir yang landai dan
sempit. Titik terendah terletak di parit atau palung laut Philipina dengan
kedalaman 10.539 m. Letaknya di lepas pantai Pulau Mindanao, yang dinamakan
Palung Marina. Titik tertinggi terdapat di Gunung Apo dengan ketinggian 2954
mdpal. Filipina tersusun atas hamparan pulau, yang membentang dari utara ke
selatan dan dari barat ke timur dengan jumlah ± 7.107 pulau. Pulau-pulau besar
di Filipina adalah Pulau Luzon, Mindanao, Mindoro, Bohol, Pahlawan, dan Cebu.
Danau-danau terbesar di Filipina terdapat di Pulau Luzon, yaitu Danau Laguna de
Bay dan Danau Sultan Alonton di Pulau Mindanao.
Bentang
alam yang menonjol antara lain berupa: Titik tertinggi : Gunung Apo (2.954 m) Titik
terendah : paras laut (Palung) Mindanao + 10.000 m Sungai utama : Cagayan,
Pampanga, Agno di Luzon, dan Agusan di Mindanao
3)
Penduduk
Filipina
bernama resmi Republik Filipina. Pada tahun 2015 penduduk Filipina sebesar 103
juta jiwa, dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per tahun. Etnis mayoritas penduduk
adalah Filipino, yaitu campuran Melayu-Spanyol, Melayu, Spanyol, dan Moro
negrito. Agama yang paling banyak dianut adalah Katolik Roma (85 %), Kristen (5
%), Islam (7 %), dan Buddha (3 %). Penjajahan Spanyol tahun 1520–1898 banyak
memengaruhi kondisi sosial dan budaya rakyat Filipina, di antaranya:
a) Orang Filipina sebagian besar beragama Katolik, yang merupakan agama penjajah. Hanya Suku Moro di Pulau Mindanao dan Pulau Palawan yang sebagian besar beragama Islam.
b)
Banyak terjadi perkawinan antara orang-orang Spanyol dan orang suku bangsa
melayu yang disebut orang mestis atau disebut juga orang Filipino. Oleh karena
itu, nama-nama orang Filipino memiliki banyak kemiripan dengan nama orang
Bangsa Spanyol.
Tagalog
merupakan suku utama di Filipina. Bahasa resmi yang digunakan rakyat Filipina
adalah bahasa Inggris dan bahasa Tagalog.
4)
Perekonomian
Pada
umumnya, rakyat Filipina masih banyak mengandalkan bidang pertanian. Namun,
seiring kemajuan teknologi dan kemampuan sumber daya manusia telah terjadi
pergeseran, yang tercermin dari meningkatnya pendapatan dari sektor industri.
Hasil pertanian dan peternakan negara Filipina di antaranya beras, kelapa,
tebu, jagung, pisang, nanas, mangga, daging babi, daging sapi, telur, dan ikan.
Filipina memiliki tempat penelitian padi terbesar di Asia tenggara yang
didirikan oleh IRRI (International Rice Research Institute) dan telah menemukan
jenis padi yang tahan wereng dan angin, yaitu IR-36 dan IR-38.
Pertumbuhan
ekonomi penduduk Filipina sebesar 6,2 % (2015). Perekonomian Filipina dari
sektor industri berupa peralatan elektronik, tekstil, obat-obatan, kimia,
produksi kayu, minyak bumi, serta teknologi makanan, dan perikanan.
5)
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam yang terdapat di Filipina antara lain kayu, minyak bumi, nikel,
cobalt, perak, emas, dan perunggu. Sedangkan hasil pertaniannya berupa padi,
jagung, kelapa, tebu, pisang, abaca (sisal/serat), tembakau, nanas, dan ikan.
6)
Kerja Sama
Filipina
dan Indonesia telah lama menjalin hubungan perdagangan. Indonesia banyak
mengekspor minyak bumi mentah, bijih besi, baja, dan aluminium. Sementara itu,
Filipina mengekspor gula, kopra, dan hasil pertanian dan perkebunan lain ke
Indonesia. Kerja sama kedua negara hingga saat ini telah berkembang dalam
hal-hal lain, misalnya perjanjian memberantas terorisme di wilayah kedua
negara.
d. Kamboja
1) Identitas Negara
2)
Keadaan Alam
a)
Letak dan Batas Negara
Kamboja
terletak pada 10o LU-15o LU dan 102o BT–108o BT. Kamboja mempunyai wilayah
seluas 181.300 km2.
Batas
wilayah Kamboja:
Utara
: Negara Thailand dan Laos
Timur
: Vietnam
Selatan
: Laut Cina Selatan (Teluk Siam)
Barat
: Thailand
b)
Iklim
Kamboja
beriklim tropis muson, dengan musim hujan pada bulan November– Mei. Iklim ini
dipengaruhi iklim muson timur laut, sehingga dalam bulan Januari sebagian besar
daerahnya menerima curah hujan kurang dari 50 mm tiap bulan. Dalam kurun
Juni–Oktober, angin bertiup dari arah laut. Tiupan angin musim barat daya
menyebabkan daerah ini banyak menerima curah hujan. Daerah Pegunungan Elephant
dan Pegunungan Cardamon dapat menerima curah hujan sampai dengan 3050 mm per
tahun. Dataran Tonle Sap yang terletak di daerah bayangan hujan menerima curah
hujan kurang dari 1525 mm per tahun. Suhu rata-rata per tahun di wilayah
Kamboja mencapai sekitar 27oC.
c)
Bentang Alam
Sampai
sekarang, Sungai Mekong merupakan sungai yang terpenting di Kamboja. Sungai ini
melintasi Kamboja dari utara ke selatan, sepanjang 500 kilometer. Sungai Mekong
dapat dilalui kapal-kapal yang melintas dari delta Sungai Mekong di Vietnam
sampai ke Phnom Penh.
Tonle
Sap merupakan danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Kamboja. Danau
ini dihubungkan ke Sungai Mekong melalui sebuah anak sungai kecil yang bernama
Tonle Sap (memiliki nama yang sama dengan danau tersebut). Sungai ini mengalir
dari Danau Tonle Sap, ke Sungai Mekong. Namun, sepanjang musim hujan, yaitu pada
bulan Juni hingga Oktober, arah aliran Sungai Tonle Sap berbalik dari Sungai
Mekong menuju ke Danau Tonle Sap. Hal ini mengakibatkan banjir yang sangat
parah di daerah-daerah sekitar danau. Pada saat itu, ukuran Danau Tonle Sap
bertambah besar menjadi lebih dari dua kali lipat dari ukuran biasanya.
Kamboja
Tengah merupakan sebuah daerah yang subur. Pegununganpegunungan yang berjajar
membentuk setengah lingkaran menjadi perbatasan alamiah antara Kamboja dan
Thailand. Di sebelah barat, terdapat Gunung Cardamon dan di sebelah tenggara
Gunung Gajah, sedangkan di sebelah utara Pegunungan Dankret. Gunung tertinggi
di Kamboja adalah Phnom Aural, yang berada di Pegunungan Cardamon, dengan
ketinggian 1.813 meter.
3)
Penduduk
Kamboja
tergolong negara dengan jumlah penduduk sedikit di Asia Tenggara, yakni 15,4
juta jiwa (2015). Pertumbuhan sebesar -0,2% per tahun. Kelompok penduduk yang
dominan di Kamboja adalah etnis Khmer, sekitar 85% jumlah penduduk Kamboja.
Sisanya adalah etnis Vietnam, lalu diikuti etnis Tiongkok, sekitar 100.000
muslim Cham, serta beberapa dari suku primitif. Orang-orang Vietnam masih
mencakup 5% dari jumlah keseluruhan penduduk Kamboja, atau data lain bahkan 10%
dari jumlah penduduk.
Dibandingkan
dengan etnis Vietnam, etnis Tiongkok berintegrasi dengan baik dengan penduduk
Khmer. Sebelum Khmer Merah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1975,
orang-orang Tiongkok atau orang-orang Khmer, memainkan peranan yang sangat
penting bagi perekonomian dan politik di Kamboja. Lon Nol, seorang diktator
yang menguasai Kamboja sebelum Khmer Merah, memiliki seorang kakek yang berasal
dari Tiongkok.
4)
Perekonomian
Mata
pencaharian penduduk Kamboja bertumpu pada bidang pertanian dengan sistem
pengolahan yang masih tradisional. Industri besar tidak dimiliki Kamboja.
Perang yang berlangsung di negara tersebut telah meluluhlantakkan sektor
industri. Kurangnya sumber daya manusia yang terampil, bahan mentah, suku
cadang, dan minimnya sarana transportasi dan telekomunikasi juga menjadi
penyebab terpuruknya sektor industri. Industri yang menjadi andalan di Kamboja
terbatas pada industri semen dengan skala yang tidak besar, industri kayu, dan
industri rokok.
Saat ini, seiring dengan kondisi negara yang mulai stabil, perdagangan sudah mulai menunjukkan peningkatan. Pemerintah terus berupaya mengusahakan penambahan jalur-jalur transportasi darat, baik jalan raya, maupun rel kereta api. Negara-negara yang menjadi rekan dagang Kamboja terutama Rusia, Vietnam, dan negara-negara sosialis lain. Berdasarkan data tahun 2003, GDP Kamboja telah mencapai U$$ 4,215 pada tingkat harga pasar.
5)
Sumber Daya Alam
Kamboja
merupakan daerah yang memiliki sumber daya alam yang kurang sebanding dengan
luas wilayahnya. Sumber daya alam paling dominan terdapat pada bidang pertanian.
Perang yang berkepanjangan menyebabkan produksi dari sektor pertanian mengalami
penurunan. Sebelum perang meletus, Kamboja mampu melakukan ekspor beras, tetapi
kini justru mengandalkan beras dari negara lain. Pertanian di negara itu berada
di sepanjang Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap. Selain itu, dijumpai di
plato-plato tanah basalt di Provinsi Kompong Cham dan Provinsi Rotanokiri.
6)
Kerja Sama
Saat
ini, kerja sama yang diikuti oleh Kamboja yaitu melalui badan-badan PBB,
seperti ILO, UNESCO, WHO serta forum kerja sama lain yang dilakukan dengan
suatu negara (bilateral) dan organisasi internasional dalam kawasan regional
ataupun internasional. ASEAN adalah organisasi regional yang diikuti, sementara
organisasi internasional di antaranya ESCAP, IAEA, IDA, IBRD, IFC, dan
organisasi lain.
Antara
Indonesia dan Kamboja terjalin hubungan politik dan keamanan, dengan saling
menempatkan duta besarnya. Selain itu, Indonesia juga ikut berperan dalam usaha
menyelesaikan pertikaian di Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting (JIM) dan
pengiriman pasukan Garuda XII pada tahun 1992 di bawah UNTAC untuk menjaga
perdamaian di Kamboja.
e. Laos
1) Identitas Negara
2) Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Letak astronomis Laos 14o LU–22o LU dan 100o BT–107o BT, dengan batasbatas sebagai berikut:
-sebelah
barat berbatasan dengan Thailand dan Birma;
-sebelah
utara berbatasan dengan Tiongkok dan Vietnam;
-sebelah
timur dengan Vietnam, dan
-sebelah
selatan dengan Kamboja.
b) Iklim
Laos
beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan 26oC pada bagian utara dan 28oC
pada bagian selatan.
Laos
memiliki tiga musim yaitu:
•
Musim hujan yang panas, terjadi antara bulan Juni–Oktober pada saat adanya
pengaruh angin musim barat daya yang datang ke wilayah itu.
•
Musim kemarau yang sejuk, terjadi antara bulan November–Februari pada saat
angin bertiup dari arah timur laut.
•
Musim pancaroba yang kering dan panas, terjadi antara bulan Maret–Mei, pada
masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan.
c)
Bentang Alam
Laos
adalah negara pegunungan, dengan kawasan hutan tropis yang belum terjamah.
Hanya ± 5% dari lahan mereka cocok untuk pertanian, namun lahan pertanian yang
5% itu menyediakan sampai 80% lapangan kerja. Laos memiliki luas wilayah ±
236.804 km persegi. Luas dari wilayah Laos tersebut merupakan 1/2 bagian dari
luas Pulau Sumatra di Indonesia.
Laos
merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang jalan masuk ke wilayahnya
tanpa melalui laut. Sebagian besar wilayah Laos adalah daerah pegunungan dan
wilayah lainnya merupakan dataran tinggi. Kawasan Laos terdiri dari empat
kesatuan geografs utama sebagai berikut:
a)
Barisan pegunungan lipatan dari utara ke selatan yang bertopograf kasar. Pada
bagian utara barisan pegunungan, lipatannya terpotong-potong. Puncak gunung
tertinggi berada pada Gunung Phou Bia (2.820 m). Adapun datarannya ada pada
daerah plato Xiangkhoang;
b)
Lereng barat Pegunungan Annam;
c)
Plato Bolovens, dan
d)
Daerah lembah Sungai Mekong
Sungai
Mekong merupakan urat nadi dari negara Laos, yang memiliki panjang ± 1.800
kilometer. Hampir sebagian dari panjang keseluruhannya melewati wilayah Laos
dan membuat perbatasan dengan Thailand.
3)
Penduduk
Laos adalah satu dari beberapa negara komunis yang masih tersisa di dunia. Sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Laos tetap bertahan dengan paham komunisme sambil berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan politik dunia yang cepat. Jumlah penduduk negara Laos bila dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN termasuk yang paling kecil. Penduduk Laos tahun 2015 berjumlah 6,9 juta jiwa, dengan pertumbuhan -0,3% per tahun. Kurang lebih 50% penduduknya memeluk agama Konghucu, 34% menganut kepercayaan suku, 2% Kristen, dan lain-lain mencapai 6%. Bahasa nasional yang digunakan adalah bahasa Laos. Adapun bahasa keduanya yaitu Inggris, Vietnam, dan Prancis.
Etnis
bangsa yang banyak ditemukan yaitu etnis Laosian (60%), suku gunung 35%, dan
suku lain hanya 5%. Orang Laos banyak tinggal di dataran rendah di pinggiran
sungai. Orang Meo dan Yao, keturunan dari Tiongkok bagian selatan, banyak
tinggal di daerah pegunungan dan memanfaatkan lahan untuk pertanian dengan
sistem tebang bakar. Tingkat pendidikan Laos telah mengalami banyak perubahan
ke arah lebih baik meskipun kuantitasnya masih rendah. Hampir 40% penduduk Laos
masih buta huruf.
4)
Perekonomian
Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama yang menyerap lebih dari 72% tenaga kerja. Luas lahan pertanian ± 932.000 hektar dan dimanfaatkan untuk budidaya tanaman padi dan jagung, terutama di Provinsi Xiangkhoang dan Houphan.
Sarana transportasi belum banyak dan sarana telekomunikasi juga masih sedikit. Hal ini membuat laju perdagangan berjalan kurang lancar. Ekspor utama Laos berupa barang tambang, seperti bijih timah, kayu, kapas, kopi, kapur barus, dan kulit. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup di antaranya beras, minyak bumi, mesin-mesin, barang elektronik, dan barangbarang konsumsi lain. Pusat perekonomian Laos terdapat di sepanjang Sungai Mekong yang memiliki banyak dermaga pelabuhan. GDP Laos mencapai angka 12.043 ribu pada harga pasar.
5)
Sumber Daya Alam
Sumber daya hutan di Laos telah mengalami penurunan secara siginifkan. Diperkirakan, Laos tinggal memiliki luasan hutan ± 130.000 km2. Dari jumlah itu, ± 70.000 km2 saja yang memiliki nilai jual. Namun demikian, Laos mampu melakukan ekspor hasil hutan ini ke negara lain. Sumber daya yang menjadi andalan Laos hampir sama dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu dari sektor pertanian. Selain itu, sektor perikanan, peternakan, dan pertambangan juga memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara.
6)
Kerja Sama
Dalam tata pergaulan dengan negara lain, Laos banyak melakukan kerja sama yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, seperti ekspor dan impor. Di lain pihak, kerja sama yang dilakukan Laos juga sudah lebih berkembang dalam bidangbidang lain baik di level regional maupun internasional.
Sebagai
anggota ASEAN, Laos turut aktif dalam kegiatan kerja sama tersebut, misalnya
KTT ASEAN ke-10 yang dilaksanakan di Viantiane. Beberapa organisasi
internasional yang diikuti Laos di antaranya ASEM, FAO, IBRD, IDA, IFC, UNDP,
UNIDO, ILO, UNESCO, WHO, APEC, dan lain-lain. Indonesia dan Laos menjalin
hubungan kerja sama yang baik dengan menempatkan duta besarnya. Selain itu Laos
juga terlibat kerja sama pada forum ASEAN.
f. Malaysia
1) Identitas Negara
2)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Secara geografs, Malaysia berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Indonesia, Selat Singapura, Singapura, Selat Malaka, dan Thailand. Malaysia terletak di antara 1oLU–7oLS, dan antara 100oBT–120oBT.
Batas–batas
wilayah negara Malaysia:
•
Sebelah utara berbatasan dengan Thailand dan Laut Cina Selatan.
•
Sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulu dan Laut Sulawesi.
•
Sebelah selatan berbatasan dengan Pulau Kalimantan dan Kepulauan Riau.
•
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Malaka dan Pulau Sumatra.
b)
Iklim
Malaysia memiliki iklim tropis, yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi rata-rata 260–800 mm sepanjang tahun. Seperti wilayah lain di Asia Tenggara, keadaan iklim itu dipengaruhi angin muson. Temperatur harian rata-rata adalah 21oC–32oC di daerah pantai dan 12oC–25oC di daerah pegunungan.
c)
Bentang Alam
Berdasarkan pembagian daerah, Malaysia dibagi menjadi dua daerah yang berada pada dua pulau yang berbeda. Malaysia barat terletak di Semenanjung Malaka (Asia), dan Malaysia Timur ada di Kalimantan Utara.
Topograf
Malaysia barat diliputi bentukan pegunungan dengan puncak tertinggi di Gunung
Tahan yaitu 2.189 m. Titiwangsa merupakan pegunungan terpanjang di Malaysia
(483 km) yang membentang dari perbatasan Malaysia dengan Thailand sampai dengan
negara bagian Malaka. Di wilayah ini, tanahnya tidak begitu subur. Oleh karena
itu, lahan banyak digunakan sebagai area perkebunan dengan jenis tanaman yang
homogen seperti kelapa sawit. Dataran rendah di Malaysia barat terletak di sisi
timur dan sisi selatan. Dataran rendah di timur Pegunungan Tahan (Johor, Selangor,
Kedah, Kelantan, dan Pahang) terdiri dari rawa-rawa, hutan lebat, dan tanah
yang tandus.
Dataran
pantai Malaysia timur umumnya sempit dan berawa-rawa serta sungai-sungai yang
pendek dan berkelok-kelok. Wilayah Malaysia bagian timur mempunyai relief yang
kasar. Pada daerah Serawak, gunung-gunung bukan merupakan pegunungan vulkanis.
Di daerah Sabah saja gunung-gunung merupakan pegunungan vulkanis. Titik
tertinggi dari gunung-gunung di Malaysia timur terletak di puncak Gunung
Kinabalu.
Secara
geografs, Malaysia terdiri atas dua bagian/wilayah, yaitu:
1.
Malaysia bagian barat, terletak di Semenanjung Malaya yang terdiri atas 11
negara dalam bentuk kesultanan:
1)
Selangor
2)
Negeri Sembilan
3)
Johor
4)
Pahang
5)
Perak
6)
Kelantan
7)
Trengganu
8)
Kedah
9)
Perlis
10)
Malaka
11)
Penang
2.
Malaysia bagian timur, terletak di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan
Indonesia terdiri atas 2 negara bagian:
1)
Serawah, dan
2)
Sabah
3)
Penduduk
Penduduk Malaysia 30,8 juta jiwa (2015) dengan pertumbuhan 0,3% per tahun. Penduduk Malaysia terdiri atas orang Melayu ±50%, Tiongkok ±37%, India 11%. Sisanya adalah orang-orang Eurasia, Eropa, dan keturunan bangsa lain. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Malaysia. Bahasa tersebut hampir sama dengan bahasa Indonesia karena keduanya sama-sama berakar pada bahasa Melayu. Namun, bahasa Inggris juga sering digunakan sebagai bahasa nasional.
Kepadatan
penduduk Malaysia tahun 2015 mencapai 3.321 jiwa per kilometer persegi.
Penduduk Malaysia lebih dari 50% beragama Islam, disusul agama Buddha 12%,
kepercayaan Tiongkok (Taoisme) 7%, sisanya yaitu Kristen dan Hindu serta agama
lainnya. Undang-undang yang diberlakukan di Malaysia banyak mengambil
hukum-hukum yang diterapkan oleh ajaran Islam. Oleh karena itu, di Malaysia
dikenal hukuman rajam, cambuk, dan hukum gantung bagi orang yang melakukan
pelanggaran hukum yang berat. Hukum tersebut diberlakukan bagi siapa saja yang
melakukan pelanggaran di wilayah kedaulatan negara Malaysia.
4)
Perekonomian
Sebagai negara agraris, perekonomian utama Malaysia juga banyak bergantung pada hasil pertanian. Lebih dari separuh penduduk Malaysia bekerja di bidang pertanian. Diversifkasi pertanian (usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian) belum banyak dilakukan penduduk. Dalam bidang perkebunan, tenaga kerja yang digunakan banyak berasal dari Indonesia.
Malaysia
merupakan negara yang cepat kembali pulih dari krisis moneter yang melanda
kawasan Asia Tenggara beberapa tahun lalu. Hal ini ditunjang kebijakan
pemerintah yang menganjurkan rakyat untuk mencintai produk dalam negeri. Dengan
demikian, produk-produk dari asing yang membanjiri kawasan Asia Tenggara bisa
diambil alih oleh produk-produk dalam negeri. Namun, bukan hanya faktor
penggunaan produk dalam negeri saja, tetapi juga ada banyak hal yang dilakukan
untuk memulihkan dan menstabilkan ekonomi.
Sumber devisa terbesar bagi negara masih mengandalkan penjualan barang tambang minyak dan gas, ditambah hasil perkebunan karet yang melimpah. Kegiatan ekspor dan impor di Malaysia banyak dilakukan melalui pelabuhan laut terbesar, yaitu Port Swetenham.
5)
Sumber Daya Alam
Sama seperti negara-negara sebelumnya, Malaysia memiliki lahan pertanian dan perkebunan serta hutan yang cukup luas. Hasil pertanian terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti padi dan sayur-mayur. Hasil utama dari bidang perkebunan yaitu karet dan kelapa sawit. Sebanyak 40% kebutuhan karet dunia disuplai oleh Malaysia. Kayu merupakan komoditas yang banyak dihasilkan dari hutan.
Pada bidang pertambangan, Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di dunia. Barang tambang lain yang dihasilkan yaitu bauksit, batu bara, besi, tembaga, emas, dan perak. Usaha pemerintah yang sungguh-sungguh juga nampak pada peningkatan pemanfaatan sumber daya alam untuk dikelola oleh negaranya sendiri sebagai sumber bahan mentah sehingga diharapkan mengurangi ketergantungan pada negara lain. Dengan kemampuan pengelolaan bahan baku sendiri, Malaysia dalam beberapa tahun terakhir telah mengembangkan pabrik otomotif.
6)
Kerja Sama
Dalam level internasional, Malaysia terlibat dalam kerja sama di berbagai bidang, seperti hubungan diplomatik, kerja sama ekonomi, kebudayaan, ketenagakerjaan, dan pendidikan.
Malaysia merupakan salah satu negara yang turut dalam pendirian kerja sama regional ASEAN. Selain itu, terlibat aktif dalam beberapa organisasi intenasional, seperti ADB, ASEM, ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO, WHO, WIPO, dan APEC.
Indonesia menjalin hubungan kerja sama dengan Malaysia dalam berbagai bidang, misalnya bidang diplomatik, ekonomi, yang terwujud dalam kegiatan ekspor dan impor, serta bidang sosial ketenagakerjaan.
g. Myanmar
1) Identitas negara
2)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Secara astronomis, Myanmar terletak antara 11oLU–28oLU dan 92oBT–101oBT. Luas wilayah Myanmar 678.036 km. Adapun batas negara meliputi:
Sebelah
utara : Tiongkok
Sebelah
selatan : Laut Andaman
Sebelah
barat : Teluk Benggala
Sebelah
timur : Laos dan Thaliand
b)
Iklim
Berdasarkan letak lintangnya, Myanmar terbagi dalam dua musim, yaitu bagian selatan beriklim tropis, dan bagian utara beriklim subtropis. Di wilayah Myanmar di sekitar Khatulistiwa, suhu udara rata-ratanya sedang; bagian tengah suhu rataratanya tinggi; dan bagian utara suhu udaranya dingin karena terdapat pegunungan tinggi, yaitu Pegunungan Himalaya. Iklim Myanmar dapat digambarkan sebagai iklim muson tropis. Hal ini ditandai dengan pengaruh musim hujan yang kuat, mendapatkan penyinaran matahari yang cukup, tingkat curah hujan yang tinggi, dan kelembapan yang tinggi sehingga cuaca dirasa kurang nyaman. Perkiraan suhu tahunan rata-rata 22º sampai 27º C sepanjang tahunnya.
Curah hujan tertinggi terjadi di Pegunungan Arakan Yoma. Di daerah pedalaman termasuk plato Shan, curah hujan rata-rata adalah 1300 mm–1900 mm per tahun. Dataran tinggi Mandalay merupakan zona kering. Curah hujan yang jatuh di suatu tempat tergantung relief serta jarak tempat tersebut dari garis pantai.
c)
Bentang Alam
Negara Myanmar terbentuk dari dua lipatan pegunungan di sebelah barat dan sebuah patahan blok di sebelah timur. Keduanya berjajar dari utara ke selatan. Jajaran sebelah barat mencakup deretan Pegunungan Letha, bukit Chin, dan Pegunungan Arakan Yoma yang diliputi hutan-hutan lebat. Pada daerah perbatasan dengan India dan Bangladesh, ditutupi jalur pegunungan yang terpisah satu sama lainnya oleh lembah yang sangat dalam.
Dataran rendah membentang mengikuti alur Sungai Irawadi dan Sungai Sithang sampai ke pedalaman Mandalay. Dataran tersebut merupakan dataran rendah aluvial yang letaknya diapit dua jalur pegunungan barat dan timur. Hampir separuh wilayah Myanmar terletak di lembah Sungai Irawadi dan cabangcabangnya. DAS Irawadi bermuara di Laut Andaman. Di salah satu bagian dataran rendah ini terdapat plato Shan dengan ketinggian mencapai 900 mdpal.
Dari
arah timur laut mengalir sungai Salween yang melintasi plato Shan melalui
lembah yang sempit. Di bagian paling utara Myanmar yang berbatasan dengan
Tiongkok, terdapat gunung tertinggi di Myanmar, yaitu Gunung Hkakabon Razi.
3)
Penduduk
Penduduk Myanmar berjumlah 52,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar -0,1% per tahun. Dalam bidang pendidikan, Myanmar menghadapi masalah yang sama dengan negara-negara berkembang lainnya, yaitu tingkat pendidikan yang umumnya masih rendah. Penduduk Myanmar terdiri dari beberapa kelompok etnis. Dewasa ini, etnis Tibet Burma mencapai 72% dari jumlah keseluruhan penduduk Myanmar. Etnis ini dianggap sebagai pewaris peradaban bangsa-bangsa Pyus dan Mon yang menempati wilayah sekitar dataran rendah Irawadi. Kelompok suku lain ialah Shan (9%), Karen (7%), Tiongkok (3%), dan India (2%). Komunikasi seari-hari menggunakan bahasa resmi, yaitu bahasa Burma. Adapun alat tukar uang digunakan uang Kyat. Mayoritas penduduk Myanmar memeluk agama Buddha (85%). Inilah sebabnya penduduk Myanmar banyak yang tinggal di sekitar kuil-kuil Buddha. Sisanya penduduk Myanmar memeluk agama Kristen, Islam, Hindu, kepercayaan suku, dan lain-lain.
4)
Perekonomian
Produk produk ekspor andalan Myanmar adalah beras, kacang-kacangan, ikan dan udang, bahan mineral, kayu, karet, batu perhiasan dan gas. Adapun produkproduk impor antara lain baja, mesin dan suku cadang kendaraan bermotor, semen, minyak mentah, bahan baku kimia, dan pupuk.
Pertanian merupakan aktivitas ekonomi yang penting. Kira-kira 65 persen penduduk Myanmar bermata pencaharian sebagai petani. Industri-industri yang muncul kebanyakan didirikan dengan berbasis pada sektor pertanian (agro-based industry). Bidang-bidang lain telah mulai dikembangkan, seperti pertambangan dan peningkatan hasil industri perikanan dan peternakan. Semua kegiatan industri yang berskala besar dikendalikan oleh pemerintah.
5)
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam utama Myanmar berasal dari hasil pertanian, perkebunan dan perikanan, serta pertambangan. Hampir di setiap wilayah Myanmar, lahan– lahan dimanfaatkan untuk pertanian. Kegiatan pertanian yang dilakukan mulai dari tebang bakar dengan cara membuka hutan, pertanian tadah hujan, sampai diversifkasi pertanian. Beras merupakan komoditas utama, disusul teh yang menghampar di plato Shan dan tembakau di bagian utara, tebu, dan sayursayuran. Tanah di zona kering dimanfaatkan untuk tanaman jagung, kapas, wijen, dan gandum.
Hasil perikanan paling banyak diusahakan di daerah Myanmar bagian pantai barat. Di Kota Manhin dan Hanthawaddy terdapat pusat penelitian perikanan, sedangkan di Mergui didirikan sekolah perikanan. Karet, kayu jati, dan kayu besi merupakan hasil utama dari perkebunan. Dalam pengolahan perkebunan ini, para pemilik perkebunan biasanya memanfaatkan gajah sebagai tenaga bantuan untuk mengangkut hasil kayu dari perkebunan menuju tepian sungai. Setelah itu dihanyutkan mengikuti arus sungai. Hasil dari pertambangan di Myanmar di antaranya minyak bumi di Chauk dan Penangyung, gas alam di Chauk, timah di pertambangan Tenasserin, serta jenis-jenis mineral atau barang tambang lainnya.
6)
Kerja Sama
Sebagai negara yang sedang berkembang, Myanmar mulai meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain dalam ikatan kerja sama bilateral, regional, maupun internasional serta multilateral. Kerja sama ini mencakup berbagai bidang di antaranya ekonomi, kebudayaan, pertahanan dan keamanan, teknologi, serta bidang-bidang yang lain. Sampai tahun 2003, Myanmar tercatat sebagai anggota ASEAN, ADB, ESCAP, ACU, FAO, IBRD, IDA, IFC, ILO, IMF, WTO, UNESCO, UNIDO, UNICEF, EALAF.
Dalam
hubungan perdagangan internasional, Myanmar melakukan kegiatan ekspor dan
impor. Barang-barang yang menjadi unggulan ekspor Myanmar di antaranya kayu dan
beras. Adapun barang-barang impor utama adalah mesinmesin, alat-alat angkutan
barang logam, kertas, pupuk, dan obat-obatan, serta barang-barang lainnya.
Negara-negara pengimpor barang-barang tersebut adalah Jerman, Jepang,
Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat.
h. Singapura
1) Identitas Negara
2)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas
Singapura terletak pada 1o11’ LU – 1o27’LU dan 103o39’BT – 104o5’BT. Singapura secara langsung berbatasan dengan Selat Johor di sebelah barat dan sebelah utara, serta Selat Singapura di sebelah timur dan selatan. Secara geografs, Singapura memiliki beberapa pulau kecil, di antaranya Pulau Tekong Besar, Pulau Sentosa, dan Pulau Ubin.
b)
Iklim
Singapura beriklim tropis, lembap, dan banyak turun hujan. Suhu rata-rata harian berkisar antara 21oC–32oC dan curah hujan rata-rata adalah 2.438 mm/ tahun. Hujan berlangsung dari bulan November–Maret seiring datangnya angin muson timur laut yang basah. Pada bulan April–September terjadi angin muson dari barat daya yang kering. Hujan lebih banyak berlangsung di daerah-daerah perbukitan, terutama di bagian tengah.
c)
Bentang Alam
Keadaan alam negara Singapura pada umumnya relatif datar. Akan tetapi, di beberapa tempat dijumpai perbukitan. Sungai-sungai yang ada pendek-pendek dan turun dari dataran tinggi yang curam. Bentuk sungai yang demikian dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik dan irigasi, sedangkan sungai di dataran rendah dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Keadaan fsik Singapura meliputi:
(1)
Bagian tengah agak ke utara merupakan perbukitan dengan puncak bukit agak
membulat. Beberapa bukit itu adalah bukit Timah (±178 m), bukit Gombak (± 133
m), bukit Panjang (± 154m), dan bukit Mandai (±129 m).
(2)
Bagian timur berupa dataran rendah dan dataran alluvial serta sebagian
rawarawa.
(3)
Daerah barat daya memiliki relief yang bergelombang diliputi oleh rawarawa dan
lembah-lembah yang kering; namun ada juga yang dialiri air. Pada igir
lembah-lembah tersebut terhampar bukit-bukit kecil seperti bukit faber, bukit
Pasir Panjang, dan bukit Sesop. Adapun sungai-sungai yang dijumpai di antaranya
Jurong, Kranji, Singapura, Cua Chu Kang dan Sungai Ulu Panda.
Beberapa
bentang alam menonjol lainnya antara lain:
Titik
tertinggi : Gunung Timah (178 m)
Titik
terendah : paras laut
Sungai
utama : Sungai Ulu Pandan
3)
Penduduk
Penduduk Singapura berjumlah 5,5 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan sebesar 1,4% per tahun. Sebagian besar penduduk Singapura adalah keturunan Tiongkok (78%), orang Melayu (14%), orang India (7%) dan sisanya suku bangsa yang lain. Kepadatan penduduknya mencapai 80.270 per kilometer persegi dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,4% per tahun. Agama Buddha merupakan keyakinan paling banyak yang dianut rakyat Singapura, disusul Islam, Taoisme, Kristen, dan Hindu.
Mata
pencaharian penduduk Singapura kebanyakan di sektor industri. Target oriented dan
kompetisi yang tinggi menyebabkan penduduk Singapura banyak menghabiskan waktu
untuk bekerja.
4)
Perekonomian
Letak Singapura yang strategis dalam jalur transito perdagangan (distribusi berbagai produk dari berbagai negara) dan lalulintas laut (pusat dan pangkalan operasi pelayaran ke negara lain) serta lalulintas udara dunia memberi keuntungan bgai Singapura. Semua kemajuan teknologi dan informasi dari belahan dunia dapat segera diterima dan diadopsinya. Selain itu, pajak-pajak yang diterima pun semakin bertambah. Oleh sebab itu, jalur transito ini menjadi sumber devisa yang sangat besar bagi Singapura.
Seperti
telah dijelaskan dengan singkat di atas, penduduk kebanyakan melakukan kegiatan
dalam sektor indutri. Singapura merupakan pelopor industri di kawasan Asia
Tenggara, bahkan menjadi negara yang mempunyai kekuatan industri terbesar di
dunia. Sarana prasarana yang modern telah menjadi bagian dari kehidupan
penduduk Singapura. Industri yang dikembangkan di Singapura meliputi:
elektronika, bahan kimia, keuangan dan perbankan, turisme (pariwisata), dan
perdagangan.
Mitra
dagang utama singapura (tujuan ekspor) yaitu Malaysia (mencapai 17,4%), Amerika
Serikat (15,3%), Hongkong (9,2%), dan sisanya tersebar di negara-negara di
seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
5)
Sumber Daya Alam
Singapura bukanlah negara yang kaya sumber daya alam. Oleh karena itu, Singapura mengembangkan negaranya pada sektor pariwisata dan perdagangan. Hampir semua daerah di Singapura dimanfaatkan untuk dunia pariwisata sehingga mampu mendongkrak perekonomiannya. Pertambangan dan pertanian yang menjadi andalan dari beberapa negara di Asia Tenggara tidak dimiliki oleh Singapura dalam jumlah yang cukup besar. Namun demikian, letak Singapura yang strategis di jalur persilangan lalulintas (transito) dunia merupakan sumber devisa yang besar bagi negara.
f)
Kerja Sama
Kerja sama yang dikembangkan Singapura lebih banyak bergerak dalam sektor ekonomi. Singapura merupakan salah satu negara pendiri ASEAN bersama Malaysia, Indonesia, dan Thailand. Sumber bahan mentah industri banyak didatangkan dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada forum-forum internasional, Singapura banyak mengambil perananya seperti di APEC, WTO, ADB, badan-badan PBB, dan lain-lain.
Kerja
sama perdagangan dengan Indonesia berupa disepakatinya kawasan teritori Batam
sebagai daerah yang terbuka bagi industri-industri Singapura.
i. Thailand
1) Identitas Negara
2)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Terletak
diantara 6° LU–21° LU dan 97°BT–106°BT.
•
sebelah utara berbatasan dengan Myanmar dan Laos.
•
sebelah barat berbatasan dengan Myanmar.
•
sebelah timur berbatasan dengan Kamboja dan Laos.
•
sebelah selatan berbatasan dengan Malaysia (dan Teluk Thailand).
b)
Iklim
Thailand beriklim tropis dengan temperatur rata-rata 26oC di musim hujan sekitar bulan Januari. Adapun di awal musim kemarau sekitar bulan Juli suhu rata-rata 28oC. Di bagian utara udaranya lebih dingin dengan curah hujan lebih besar dibandingkan bagian lainnya yaitu ±1500 mm tiap tahun. Musim kering di bagian timur terjadi pada bulan November–Februari yang dipengaruhi angin dari daratan Tiongkok.
Daerah bagian selatan mengalami musim hujan pada bulan Mei–Oktober yang mendapat pengaruh dari angin muson Samudra Hindia. Adapun pada musim panas, kondisi paling kering terjadi pada bulan Februari–Mei.
c)
Bentang Alam
Jarak terjauh utara-selatannya sekitar 1500 km dan jarak terjauh timur baratnya ± 800 km. Topografnya berupa pemukaan tanah yang dilewati aliran sungai-sungai yang berliku-liku di bagian tengah; dataran tinggi di timur laut; hutan dan pegunungan serta bukit-bukit di sebelah utara; dan wilayah selatan kebanyakan berupa bukit-bukit. Daerah yang menjadi pusat kegiatan atau jantungnya negara Thailand pada dasarnya berupa dataran rendah di daerah aliran Sungai Chao Phraya. Daerah ini paling subur dengan irigasi serta kanal yang baik. Kota Bangkok berada di dataran rendah ini. Di Thailand bagian utara terbentang barisan pegunungan dengan ketinggian rata-rata 1.200 m di atas permukaan laut, yang di tengah-tengahnya terdapat Lembah Ping, Lembah Wang, Lembah Yom dan Sungai Nan. Sebagian besar daerah pegunungan ini diliputi hutan hujan tropis yang banyak menghasilkan kayu-kayu yang memiliki nilai jual tinggi, seperti kayu jati. Namun, akhir-akhir ini, hutan-hutan tersebut semakin berkurang seiring dengan semakin maraknya penebangan secara liar oleh masyarakat. Daerah Doi Inthanon yang memiliki ketinggian 2.595 mdpal merupakan daerah tertinggi, yang terletak di barat laut Thailand.
Wilayah
timur laut Thailand terdiri dari dataran tinggi yang disebut dataran tinggi
Khorat dengan ketinggian rata-rata 200 m. Tanah di daerah ini kurang subur,
berpasir dan jarang turun hujan, kecuali pada saat musim hujan dari bulan Juni
sampai Oktober. Daerah ini jarang memiliki daerah pertanian, karena selain faktor
kesuburan tanah dan kurangnya curah hujan, banyak wilayahnya berupa padang
rumput dan semak belukar. Wilayah timur laut ini merupakan wilayah yang
pembangunannya lambat dan kurang dikenal.
Sepanjang
bagian selatan dari timur laut Thailand sampai bagian timur laut Thailand
dibatasi garis pantai timur. Secara administratif, wilayah ini berdiri sendiri,
tetapi secara geografs, memang masuk dalam wilayah timur Laut Thailand. Wilayah
ini terkenal sebagai wilayah terkaya kedua setelah wilayah pusat dataran rendah
Thailand.
Sebagian
wilayah selatan Thailand masuk dalam gugusan Pegunungan Malaya (Malay
Peninsula), dengan topograf berupa pegunungan dengan tanah teras. Wilayah ini
sedang dikembangkan sebagai daerah pariwisata. Wilayah ini juga menghasilkan
kekayaan alam yang paling penting, yaitu timah dan karet. Pegunungan yang
penting di Thailand: Doi Inthanon 2,595m, Doi Pha Ham Pok 2,297m, Doi Luang
2,195m, Doi Suthep 2,185m dan Doi Pha Cho 2,024m.
Sungai
yang paling penting di Thailand yaitu:
• Di
barat daya: Chao Phraya (365 km) dan Pasak (513 km).
• Di
timur laut: Mekong (4335 km, hanya sebagian di Thailand), Chi (442 km), Mun
(673 km).
• Di
utara: Ping (590 km), Wang (335 km), Yom (555 km), Nan (672 km).
• Di
barat dan selatan: Maeklong (140 km), Petchburi (170 km), Tapi (214 km),
Pattani (165 km).
3)
Penduduk
Penduduk Thailand berjumlah 65,1 juta jiwa (2015), dengan pertumbuhan 0%. Sebagian besar (±75%) berasal dari suku bangsa Thai. Sisanya orang-orang Tiongkok (14%), Melayu, dan Mongolia yang berkulit kuning (11%). Pada tahun 2002 jumlah penduduk Thailand telah mencapai lebih dari 62 juta jiwa. Bahasa Siam atau Thai merupakan bahasa nasional. Penduduk Thailand kebanyakan memeluk agama Buddha (lebih dari 94%). Oleh karena itu, di sana banyak ditemukan pagoda, yaitu tempat ibadah pemeluk agama Buddha. Hanya sebagian kecil penduduk dekat perbatasan Malaysia memeluk agama Islam dan beberapa agama yang lain tersebar di seluruh Thailand. Sama halnya dengan Indonesia, lebih dari 80% penduduk Thailand bermata pencaharian sebagai petani.
4)
Perekonomian
Seperti telah disebutkan di atas, perekonomian Thailand sangat tergantung pada bidang pertanian dengan beras dan karet sebagai komoditas utamanya. Selain itu juga dihasilkan kelapa, tembakau, sutera, kapas, dan berbagai jenis tanaman dan buah-buahan. Pertanian yang dilakukan telah mengalami usaha-usaha diversifkasi Ilmu Pengetahuan Sosial 39 dan menerapkan teknologi. Kalian pernah mendengar jambu Bangkok, apel Bangkok, nangka Siam, dan jenis buah yang lain? Bagaimana ukuran dan rasa dari buah-buahan tersebut? Jauh lebih besar dari ukuran buah-buahan yang sama yang ada di Indonesia dan terasa lebih manis. Itu semua merupakan hasil rekayasa teknologi yang digunakan para petani.
Sektor
pertambangan, peternakan, dan hasil alam lainnya juga memberikan kontribusi
yang cukup besar bagi devisa negara. Thailand telah mulai memasuki dunia
industri yang lebih maju dibandingkan negara-negara di Asia tenggara lainnya.
Hasil industri utamanya yaitu semen, kertas, dan gula. Industri perakitan
kendaraan motor dan mobil sudah mengambil posisi yang strategis sebagai sumber
devisa nonmigas.
Kerja
keras pemerintah dalam meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata disertai
peningkatan pelayan yang lebih baik turut mendongkrak perekonomian Thailand.
Hingga saat ini Thailand menjadi salah satu negara tujuan wisata di daerah
tropis. Pantai Pattaya merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Thailand.
Keramahan penduduk dan keunikan peninggalan sejarah dan kegiatan penduduknya
menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia pariwisata.
5) Sumber
Daya Alam
Thailand merupakan negara terbesar keempat penghasil timah di dunia. Selain timah, terdapat juga minyak bumi dan worfram sebagai hasil dari sumber daya alam barang tambang. Padi adalah komoditas ekspor yang memberikan devisa cukup besar bagi negara. Selain itu, hasil pertanian yang banyak dihasilkan adalah jagung, ketela pohon, tembakau, kopra, dan karet. Wilayah paling utara Thailand dijuluki sebagai Golden Triangle (segitiga emas), dan merupakan salah satu penghasil opium terbesar di dunia. Selain mengandalkan hasil pertambangan dan pertanian, peternakan juga banyak dikembangkan, seperti peternakan sapi dan kerbau. Ikan hiu dan ikan gergaji merupakan hasil tangkapan dari perairan laut oleh kebanyakan nelayan.
Dalam
beberapa tahun terakhir, pemerintah Thailand giat memberdayakan kekayaan dan
keindahan alamnya melalui industri pariwisata. Pantai timur selain berkembang
dengan baik sebagai pusat perindustrian, juga memiliki prasarana pariwisata
yang lengkap. Daerah ini terkenal sebagai penghasil buah durian dan mangga,
juga penghasil batu-batuan (batu delima dan batu safr).
Tambang
utama: gas alam, tungsten. produk pertanian utama.
6)
Kerja Sama
Hubungan kerja sama yang dijalin Thailand tidak hanya kerja sama bilateral dan regional dalam wadah ASEAN, tetapi juga aktif menjalin kerja sama yang lebih besar dengan cakupan negara yang lebih luas. Kerja sama yang dilakukan tidak semata-mata hanya dalam bidang ekonomi, seperti kegiatan ekspor dan impor tetapi juga telah meningkat pada berbagai bidang kehidupan, seperti perdamaian dunia dengan turut mengirimkan pasukan bersenjata ke daerah-daerah konflik atas nama PBB. Keaktifan dalam kerja sama internasional ditunjukkan dengan mengikuti beberapa organisasi, seperti ASEAN, ADB, ASEM, ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO, WHO, WIPO, APEC, dan lain-lain.
Kerja
sama perdagangan Indonesia dan Thailand meliputi kegiatan ekspor dan impor.
Thailand mengekspor beras, yute, gula dan kapuk, sedangkan Indonesia mengekspor
kayu dan pesawat terbang.
j. Vietnam
1) Identitas Negara
2)
Keadaan Alam
a) Letak dan Batas Negara
Di
sebelah barat, Vietnam berbatasan dengan Teluk Siam, Laos dan Kamboja; di
sebelah utara berbatasan dengan Tiongkok; serta di sebelah timur dan selatan
berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Secara astronomis, Vietnam terletak antara
23o LU–9o LU dan 105o BT–109o BT. Luas wilayahnya adalah 513.120 km².
b)
Iklim
Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, Vietnam memiliki dua daerah iklim yang berbeda. Daerah bagian utara beriklim sedang dan di daerah bagian selatan iklimnya tropis atau panas. Di daerah yang beriklim sedang, dikenal dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dari bulan November sampai bulan April, dan musim panas dari bulan Mei sampai bulan Oktober. Daerah yang beriklim tropis, seperti di negara-negara lain di Asia Tenggara, terdiri dari tiga musim, yaitu musim dingin dari bulan November sampai bulan Januari, musim panas dari bulan Februari sampai bulan April atau Mei, dan musim hujan dari bulan Mei atau Juni sampai bulan Oktober. Pada waktu musim hujan di Asia Tenggara, sekitar bulan Juni sampai permulaan bulan November, Vietnam dan juga Filipina serta Pantai Cina Selatan di Hongkong, biasanya dilanda angin topan.
c)
Bentang Alam
Vietnam merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang menempati wilayah seluas ±325.000 km2. Ibu kotanya adalah Hanoi. Bentuk negaranya Republik Sosialis, sedangkan lagu kebangsaannya For Ward Soldier. Vietnam hanya berukuran 6,25% luas wilayah kesatuan Indonesia. Vietnam mempunyai dua zona iklim yakni iklim sedang di utara dan iklim tropis di bagian selatan. Secara geografs, Vietnam terdiri dari lima wilayah:
•
Daerah pegunungan utara yang mencapai ketinggian ± 3000 meter.
•
Delta Sungai Merah (di mana Hanoi terletak).
•
Barisan Pegunungan Annam, yang berhubungan dengan Vietnam Utara dan Vietnam
Selatan.
•
Garis pesisir pantai yang sempit antara Barisan Pegunungan Annamite dan Laut
Cina Selatan.
•
Delta Sungai Mekong di sebelah selatan Vietnam.
Sejumlah
ciri fsik/bentang alam menonjol lainnya antara lain:
Titik
tertinggi : Puncak Fansipan (3.143 m)
Titik
terendah : Paras laut
Sungai
utama : Sungai Mekong dan Merah
Kota
utama : Hanoi, kota Ho Chi minh, Haipong, Cholon, Hue, dan Danang
3)
Penduduk
Penduduk Vietnam berjumlah sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015, dengan pertumbuhan 0%. Vietnam merupakan negara berpenduduk nomor dua terbesar di Asia Tenggara setelah Indonesia. Secara etnis Vietnam menjadi negara yang homogen di Asia Tenggara. ± 90% penduduknya orang Vietnam. Meskipun begitu, terdapat banyak etnis minoritas, meskipun tidak sebanyak di Myanmar dan Indonesia. Sekitar 85% dari 7 juta penduduk etnis minoritas Vietnam termasuk etnis minoritas asli; wilayah tempat tinggal mereka adalah barisan pegunungan Vietnam. Kelompok yang terbesar adalah rumpun Thai dan Hmong. Berbeda dengan di Burma, etnis minoritas di Vietnam tidak memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan negara bagiannya mempunyai kekuasaan. Ada sekitar 1 juta etnis China tinggal di pusat kota di bagian selatan kota. Sejak kaum komunis mengambil alih kekuasaan, orang-orang Tiongkok mendapat larangan keras menggambarkan fakta bahwa etnis Tiongkok memainkan peranan dominan pada sistem kapitalis komunis sebelum kaum komunis mengambil alih kekuasaan.
4)
Perekonomian
Produk domestik bruto (PDB) Vietnam mencapai titik tertinggi pada tahun 2014, yakni US $186,20 miliar (World Bank dari Tradingeconomics, 2015). Pertumbuhan ekonomi Vietnam sejak tahun 2015 tumbuh 6,28%. Angka ini menyaingi negara-negara lain di ASEAN. Banyak media memprediksi Vietnam akan menaggantikan Tiongkok sebagai primadona di Asia. Tahun 2014, Vietnam adalah eksportir terbesar ke Amerika Serikat se-ASEAN. Sementara itu, investasi asing di dalam negeri mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga sekarang. Berbagai produsen dunia saat ini banyak yang memindahkan pabriknya dari China/Tiongkok ke Vietnam seperti perusahaan raksasa elektronik asal Korea, Samsung Electronics.
Vietnam terus berusaha untuk memandu jalannya pembangunan ekonomi melalui kebijakan Doi Moi yang menjamin perkembangan yang sehat dari perekonomian dan pembangunan daerah yang seimbang. Namun demikian, kebijakan ekonomi Vietnam ini melahirkan distribusi kekayaan yang tidak merata, terutama di daerah pedesaan. Jutaan petani diusir dari tanah mereka karena perluasan modal. Di tahun 1990-an, hampir semua rumah tangga di perdesaan (91,8%) punya tanah. Di tahun 2010, hampir seperempat dari mereka (22,5%) menjadi petani gurem dan tak bertanah. Kebijakan upah murah menjadi salah satu penarik lainnya bagi para investor. Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan upah minimum di Vietnam mencapai 21%, namun masih tergolong kecil, yakni hanya ± 73 US$ atau ± Rp700 ribu per bulan. Pemulihan ekonomi Vietnam ini ditopang aktivitas di bidang industri pengolahan, manufaktur, elektronik, dan pembangunan. Penawaran di dalam negeri terus mengalami pemulihan. Investasi dan konsumsi perseorangan terus membaik
5)
Sumber Daya Alam
Vietnam terkenal dengan irigasi yang baik. Oleh sebab itu, bidang pertanian masih menjadi salah satu bidang yang memberikan kontribusi cukup besar bagi rakyatnya. Hasil pertanian utama yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, ubi jalar, jagung, tebu, teh, dan kopi. Hasil dari peternakan masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan perikanan memberikan sumbangan bagi devisa negara melalui kegiatan ekspornya. Pelabuhan laut yang terkenal di vietnam berada di Teluk Tonkin. Vietnam memiliki luas hutan ± 13,2 juta hektar yang diliputi oleh jati, kayu hitam, dan kayu merah.
Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui berupa barang-barang
tambang sebagai berikut:
tambang sebagai berikut:
•
Antrasit. Banyak ditemukan di Quang Yen, sebelah utara Hanoi. Endapan tersebut
hingga saat ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Daerah lain yang
memiliki endapan antrasit adalah Phan Me dan Tungengguang.
•
Batubara, ditemukan di daerah Nong Son, sebelah utara Danang.
•
Bijih besi, ditambang dan diolah di Thai Nguyen, Than Hoa, Vinh, dan Hatinh.
•
Barang-barang tambang lain, seperti fosfat di Cao Cai, timah di Tinh Tuc, graft
di Lao Kav, dan emas di Bong Mieu.
•
Hasil pertanian Padi, karet, jagung, tebu, tepung tapioca, teh, kopi, tembakau,
buah-buahan dan sayuran (holtikultura).
6)
Kerja Sama
Vietnam merupakan salah satu negara anggota ASEAN yang pernah menjadi tuan rumah KTT ASEAN yang ke-6 pada 1998. Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Vietnam sudah terjalin sejak Vietnam masih mengalami perang saudara dengan pengiriman pasukan garuda di bawah bendera PBB. Di samping itu, Indonesia pernah menyediakan salah satu pulaunya, yaitu Pulau Galang di Riau sebagai kamp pengungsi Vietnam. Hingga saat ini, perkampungan bekas pengungsi di Pulau Galang masih banyak menyisakan peninggalan para manusia perahu dari Vietnam, baik itu dalam bentuk benda-benda seperti rumah tinggal yang khas, kuil, sampai adat istiadat.
Saat ini, Vietnam menjadi anggota beberapa organisasi internasional, seperti ASEM, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, MIGA, UNDP, UNCTAD, GSPT, UNIDO, ILO, UNESCO, WHO, dan APEC.