Pada
subbab di atas, kalian telah mempelajari tentang keunggulan dan keterbatasan
antarruang dalam permintaan, penawaran, teknologi serta pelaku ekonomi.
Keunggulan masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan potensi daerah yang
satu dengan potensi daerah yang lain. Perbedaan potensi daerah juga bisa
terjadi karena perbedaan teknologi. Setiap daerah memiliki keunggulan
komparatif tersendiri. Contoh: Lampung memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi dan Jawa Barat memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi beras. Dalam ilmu ekonomi, kedua daerah akan saling menguntungkan
jika bersedia bertukar kopi dan beras. Keuntungan dari pertukaran sumber daya
inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi antarruang terhadap kegiatan
ekonomi, sosial, budaya dan perdagangan di Indonesia dan ASEAN. Perdagangan
antardaerah atau antarnegara akan terjadi jika ada produk yang diperdagangkan.
Untuk menghasilkan produk, diperlukan kegiatan ekonomi berupa aktivitas
produksi. Aktivitas produksi akan menghasilkan produk. Produk apa yang
dihasilkan bergantung pada sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah. Jawa
Barat memproduksi minyak, teh, susu, sutra alam, baterai, kertas, semen, beras,
dan pupuk. Kalimantan Timur memproduksi kayu lapis, gas alam cair, minyak bumi,
tenun, kristal, dan timah. Jawa Barat menawarkan beras, susu, teh ke Kalimantan
Timur, begitu juga sebaliknya Kalimantan Timur menawarkan minyak bumi, tenun,
kayu lapis ke Jawa Barat, sehingga muncul penawaran dan permintaan dari kedua
daerah tersebut. Dengan demikian, antara Jawa Barat dan Kalimantan Timur
terjadi interaksi ekonomi.
Dalam
subbab ini, kalian akan mempelajari tentang perdagangan antardaerah atau
antarpulau serta perdagangan internasional. Apakah kalian telah memahami
pengertian perdagangan? Untuk memahami pengertian perdagangan dan perdagangan
antarpulau serta perdagangan internasional, simak uraian materi berikut.
1. Perdagangan dan Perdagangan
Antardaerah/Antarpulau
a. Pengertian Perdagangan
dan Perdagangan Antarpulau
Perdagangan
atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa berdasarkan
kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan. Perdagangan antardaerah atau
antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/ lembaga suatu
daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau lain dalam
satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama. Kalian tentu memahami
bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari
13.000. Lalu, bagaimana proses terjadinya perdagangan antarpulau? Apa manfaat
dari perdagangan antarpulau? Coba amatilah Gambar 3.9 berikut!
b. Tujuan Perdagangan
Antarpulau
Pada
saat sekarang ini, perdagangan antardaerah atau antarpulau tidak lagi dengan
cara tradisional, walaupun masih ada beberapa wilayah yang masih mempertahankan
cara tradisional. Jual beli online telah memudahkan masyarakat untuk melakukan
perdagangan lintas daerah bahkan lintas negara. Dengan bantuan alat komunikasi,
jasa kirim, serta internet, jarak bukan lagi masalah. Perdagangan antarpulau
dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan. Tujuan adanya
perdagangan antarpulau antara lain adalah sebagai berikut.
1) Memperoleh Keuntungan
Tujuan
utama dilakukan perdagangan antarpulau adalah untuk memperoleh keuntungan.
Keuntungan diperoleh dari selisih antara harga beli dengan harga jual. Jika
barang diproduksi sendiri, maka keuntungan diperoleh dari selisih antara harga
jual dan biaya produksi.
2) Memperluas Jangkauan
Pasar
Perdagangan
sampai ke luar daerah atau luar pulau dapat memperluas jangkauan pasar.
Jangkauan pasar yang dimaksud adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi barang
tersebut semakin banyak dan tersebar di berbagai daerah. Contohnya, produk
minyak gosok tradisional dari daerah X dijual ke daerah Y. Maka, sekarang
pengguna minyak gosok tersebut bukan hanya penduduk daerah X, tetapi juga
penduduk daerah Y. Semakin lama, minyak gosok semakin dikenal banyak orang,
sehingga pengguna minyak gosok tradisional di daerah Y pun juga meningkat.
c. Faktor Pendorong dan
Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah
1) Faktor Pendorong Perdagangan
Antarpulau/Antardaerah
a) Perbedaan Faktor Produksi yang Dimiliki
Faktor
pendorong perdagangan antardaerah antara lain perbedaan faktor produksi yang
dimiliki, terutama faktor produksi alam. Daerah Kabupaten Wonosobo, Jawa
Tengah, dengan tanah yang subur lebih mungkin memproduksi sayur mayur lebih
banyak dan menjualnya sampai ke luar daerah dibandingkan misalnya daerah Gunung
Kidul, Yogyakarta.
b) Perbedaan Tingkat Harga
Antardaerah
Selain perbedaan kekayaan alam, perbedaan tingkat harga antardaerah juga
mendorong terciptanya perdagangan antardaerah. Contoh: di daerah yang kaya akan
buah durian, harga durian pasti lebih murah dari daerah lain yang hanya sedikit
memiliki pohon penghasil durian. Hal ini juga akan mendorong adanya perdagangan
antardaerah.
2) Manfaat Perdagangan
Antarpulau/Antardaerah
Manfaat
dari perdagangan antarpulau/antardaerah antara lain adalah:
a) Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen
Manfaat dari perdagangan antardaerah atau
antarpulau antara lain menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi
konsumen. Perbedaan kandungan alam serta perbedaan produk antardaerah akan
menyebabkan barang hasil produknya pun berbeda. Dengan adanya perdagangan
antardaerah atau antarpulau, konsumen dapat menikmati produk yang tidak
diproduksi di tempat tinggalnya.
b) Meningkatkan produktivitas
Pemasaran
produk yang makin meluas akan menyebabkan permintaan atau pemesanan terhadap
produk menjadi meningkat. Hal ini akan mendorong produsen meningkatkan produksi
sehingga meningkatkan produktivitas.
c) Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat
Peningkatan
jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan menyebabkan produsen
butuh tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada lowongan kerja tambahan. Selain
itu, perdagangan lintas daerah juga akan memunculkan unit-unit usaha baru,
seperti jasa kirim, perluasan transportasi, dan sebagainya.
2. Perdagangan Antarnegara
Pada
subbab sebelumnya, kalian telah mempelajari perdagangan antardaerah atau
antarpulau. Apakah kalian telah memahaminya? Pada zaman sekarang, batas dan
jarak bukan lagi menjadi penghalang bagi seseorang atau badan untuk melakukan
perdagangan. Bahkan antarnegara pun dapat melakukan perdagangan dengan mudah.
Perdagangan antarnegara yang dimaksud adalah individu atau lembaga dari negara
kita yang menjual atau membeli barang dari individu atau badan yang ada di luar
negeri. Terjadinya aktivitas perdagangan antaranegara akan menimbulkan
aktivitas yang dinamakan ekspor dan impor. Apakah kalian pernah mendengar kata
ekspor dan impor? Tentu sudah. Untuk memudahkan kalian memahami tentang
seluk-beluk perdagangan internasional, bacalah uraian materi berikut.
a. Pengertian dan ruang
Lingkup Perdagangan Antarnegara/Internasional
Perdagangan antarnegara atau sering disebut perdagangan internasional merupakan aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Masyarakat yang dimaksud dapat berupa individu, kelompok, lembaga, pemerintah suatu negara dengan negara lain. Ruang lingkup perdagangan antarnegara berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu:
1)
Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.
2) Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
3) Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
4) Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.
5) Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.
2) Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.
3) Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.
4) Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.
5) Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.
b. Aktivitas Perdagangan
Antarnegara
Aktivitas
perdagangan antarnegara terkait dengan dua aktivitas yang disebut dengan ekspor
dan impor. Untuk memahami kedua istilah tersebut kalian baca uraian berikut.
1) Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri. Ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan. Pelaku ekspor ini disebut eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor adalah untuk memperoleh keuntungan. Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak pembeli dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri, seperti Dollar. Mata uang asing ini selanjutnya ditukarkan menjadi Rupiah pada bank dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai impor. Apa itu impor? Impor akan dijelaskan pada uraian berikutnya. Aktivitas ekspor dan impor tampak pada Gambar 3.10, yaitu gambar aktivitas di sebuah pelabuhan.
2) Impor
Impor
merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang melakukan
impor disebut importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan
mata uang asing. Importir dapat menukarkan uang rupiah mereka dengan mata uang
asing di bank dalam negeri. Selanjutnya, digunakan untuk membayar barang yang
diimpor.
Barang-barang
yang di impor oleh Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu migas dan non-migas.
Barang-barang yang termasuk dalam kelompok migas antara lain minyak tanah,
bensin, solar, dan elpiji. Adapun barang-barang yang termasuk dalam kelompok
non-migas antara lain adalah karet, kopi, ikan, kayu lapis, kelapa sawit, serta
barang tambang nonmigas seperti nikel dan batubara.
Setelah
dapat membedakan ekspor dan impor, kalian juga perlu mengetahui beberapa faktor
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong ekspor. Untuk mendorong ekspor,
pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
c. Kebijakan pemerintah
untuk mendorong ekspor
1) Memberi Kemudahan
Kepada Produsen Barang Ekspor
Dalam
kebijakan yang pertama ini, untuk meningkatkan ekspor, pemerintah dapat
memberikan beberapa kemudahan bagi produsen barang ekspor. Kebijakan yang
mendukung peningkatan ekspor antara lain berupa kemudahan mengurus perizinan
serta memberikan fasilitas kepada produsen barang ekspor. Fasilitas dapat berupa
pemberian bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk, bantuan kredit dengan
bunga rendah. Hal ini akan menjadikan produsen menjadi semangat untuk
berproduksi. Harga faktor produksi yang murah dapat menurunkan harga jual
sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
2) Menjaga Kestabilan
Nilai Tukar Rupiah
Kestabilan
nilai tukar rupiah sangat penting bagi eksportir karena nilai tukar Rupiah yang
stabil terhadap mata uang asing akan mempermudah para eksportir untuk
menghitung biaya produksi produk ekspornya. Dengan kepastian nilai Rupiah, para
eksportir lebih mudah dalam menentukan harga produknya di pasar internasional.
Keadaan ini akan mengurangi tingkat keraguan eksportir untuk melakukan ekspor
pada produk mereka.
3) Membuat Perjanjian Dagang
Internasional
Perjanjian
mengenai perdagangan internasional telah banyak dilakukan oleh beberapa negara.
Perjanjian ini mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli
atau penjual suatu barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan.
Penjual atau eksportir mempunyai pasar dengan perlindungan istimewa dari
perjanjian tersebut. Selain itu, pembeli juga dapat mempunyai penjual yang
telah memenuhi kriteria sesuai perjanjian.
4) Meningkatkan Promosi
Dalam
rangka mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional, promosi
menjadi hal yang sangat penting. Pelaksanaan promosi dapat berupa kegiatan
pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat
berfungsi sebagai promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu,
lembaga swasta, maupun pemerintah. Pemerintah dapat menangani promosi dan pusat
informasi dagang di luar negeri. Contohnya, kantor-kantor pusat promosi dagang
Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), yang mengusahakan agar
produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri.
Pemerintah telah mengusahakan membuat berbagai kebijakan terkait dengan ekspor untuk mendorong berkembangnya produsen dalam negeri. Akan tetapi, pada pelaksanaannya, terdapat pula beberapa hal yang dapat memengaruhi lancar atau tidaknya perkembangan ekspor suatu negara.
d. Faktor pendorong ekspor
Berikut
ini beberapa faktor yang memengaruhi ekspor baik dari dalam ataupun luar
negeri.
1) Keadaan Pasar Luar
Negeri
Besar atau kecilnya permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila permintaan di pasar dunia lebih banyak dari pada penawaran, maka harga cenderung naik. Sebaliknya, apabila penawaran lebih banyak dari permintaan, maka harga cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk meningkatkan atau menurunkan ekspornya.
2) Keuletan Eksportir
untuk Menangkap Peluang Pasar
Seorang
eksportir harus pandai menangkap dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan
kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh
karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi pemasaran.
3) Kondisi Sosial,
Ekonomi, Politik Suatu Negara
Bidang
ekonomi, sosial, dan politik merupakan bidang yang terkait satu sama lain.
Ketika ada ketidakstabilan pada salah satu bidang, maka bidang lain akan
terpengaruh. Contohnya: negara tujuan ekspor sedang mengalami kerusuhan politik
berupa perang antarsuku. Hal tersebut tentu sangat memengaruhi keberlangsungan
proses ekspor ke negara tersebut.
e. Manfaat Perdagangan
Antarnegara
Menurut
Sadono Sukirno (2010), manfaat perdagangan antarnegara adalah sebagai berikut.
1) Memperoleh Keuntungan
Manfaat
dari perdagangan adalah memperoleh keuntungan. Dengan adanya spesialisasi,
yaitu produk unggul yang khas di tiap-tiap negara, produsen dapat menghasilkan
produk dengan efsien. Perdagangan antarnegara menyebabkan produsen bersemangat
memaksimalkan produktivitas mereka tanpa khawatir kelebihan produknya tidak
akan terjual. Sebab, mereka dapat menjualnya ke luar negeri.
2) Memperoleh Barang yang
Tidak Dapat Diproduksi di dalam Negeri
Setiap
negara memiliki sumber daya yang belum tentu dimiliki oleh negara lain,
sehingga hasil produksi tiap negara pun berbeda pula. Banyak faktor yang
memengaruhi perbedaan tersebut, antara lain kondisi geograf, iklim, penguasaan
teknologi. Dengan adanya perdagangan antarnegara, setiap negara dapat bertukar
hasil produksi untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara
mereka.
3) Menjalin Persahabatan
Antarnegara
Jalinan
persahabatan antarnegara menjadi hal yang sangat penting di era globalisasi.
Adanya perdagangan antarnegara akan lebih memudahkan terjalinnya persahabatan.
Hubungan yang baik di bidang ekonomi akan memengaruhi hubungan di bidang yang
lain, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, serta kemanusiaan.
4) Transfer Teknologi
Modern
Untuk
menggunakan barang-barang impor berteknologi tinggi, dibutuhkan pengetahuan dan
keterampilan tertentu. Maka, pada umumnya importir memberikan pelatihan
penggunaan teknologi tersebut. Hal ini akan mempercepat terjadinya transfer
teknologi modern.
f. Faktor-Faktor yang
Mendorong Perdagangan Antarnegara
Banyak
faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan antarnegara, di
antaranya:
1) Untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2)
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
3) Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
3) Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
4)
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
5)
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6)
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
7) Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
7) Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
g. Perbedaan Perdagangan
Antarpulau dengan Perdagangan Antarnegara
Ada
tiga perbedaan utama antara perdagangan antarnegara dan perdagangan
domestik/perdagangan antarpulau, yaitu sebagai berikut.
1) Peluang Perdagangan yang
Lebih Luas
Pada perdagangan antarnegara, suatu negara dapat menjual barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Dalam perdagangan antarpulau, kita hanya dapat melakukan perdagangan antardaerah atau pulau dalam lingkup satu negara. Jika tidak ada perdagangan antarnegara, orang Indonesia tidak bisa memiliki mobil, orang Amerika belum dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati flm Hollywood, dan lain sebagainya.
2) Adanya Kedaulatan
Bangsa
Pada
perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang/ jasa,
tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya di sini.
Sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan berjalan secara bebas
tanpa regulasi yang berarti dari negara.
3) Penggunaan Kurs Tukar
Dalam
melakukan perdagangan antarnegara, negara-negara menggunakan kurs tukar yang
berbeda-beda. Ini berbeda dengan perdagangan domestik yang hanya menggunakan
satu kurs tukar. Perdagangan antarnegara juga membutuhkan sistem keuangan
antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang ini.
Untuk mendukung perkembangan perdagangan di Indonesia, perlu dikembangkan sektor yang potensial untuk mendukung perdagangan, yaitu ekonomi maritim dan agrikultur. Untuk memahami bagaimana pengembangan ekonomi maritim dan agrikultur, kalian dapat menyimak uraian berikut.